Ramadan 1441 Hijriah
Ingin Berdonasi dan Bayar Zakat, Berikut Tips Pintar Atur Uang Selama Bulan Ramadan
Agar pengeluaran kita tak melebihi pendapatan, maka kita harus bisa pintar atur uang dengan baik di bulan ramadan ini.
TRIBUNMANADO.CO.ID, KEUANGAN - Bulan ramadan tahun ini memang berbeda dari sebelum-sebelumnya.
Hal ini karena di tengah perayaan ramadan adan pandemi virus corona (Covid-19) yang mengiringi.
Adanya pandemi ini membuat sejumlah kegiatan ramadan tidak bisa dilakukan di luar rumah, salah satunya buka bersama (bukber).
Oleh karena itu, anggaran untuk bukber bisa kita alihkan untuk hal-hal yang lain, seperti untuk membeli suplemen, berdonasi untuk korban virus corona, atau untuk membayar zakat fitrah.
Banyak aspek dalam kehidupan kita yang berubah karena virus corona, termasuk juga dalam hal mengalokasi pendapatan.
Agar pengeluaran kita tak melebihi pendapatan, maka kita harus bisa pintar atur uang dengan baik di bulan ramadan ini.
Erlina Juwita selaku financial planner Cerdas Keuangan memberikan cara mengalokasikan anggaran keuangan ramadan, seperti berikut ini.
1. 50 Persen untuk Konsumsi
Dari seluruh pendapatan yang kita miliki, alokasikanlah 50 persen untuk konsumsi. Konsumsi yang dimaksud adalah kebutuhan rutin kita sehari-hari.
"Ada yang namanya makanan sahur, buka puasa, mungkin juga ditambah dengan suplemen, vitamin, susu, madu."
"Biaya listrik, telepon, kemudian air, gas, dan kebutuhan-kebutuhan rutin yang memang harus kita belanjakan, ini teralokasikan pada 50 persen konsumsi," ujar Erlina dalam Kelas Pintar Atur Uang NOVA, Jumat (01/5/2020) siang.
2. 10 Persen untuk Lunasi
Mungkin beberapa di antara kita memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain, misalnya cicilan ataupun iuran.
Erlina menyarankan agar kita bisa mengalokasikan 10 persen dari pendapatan untuk melunasi cicilan maupun membayar iuran.
3. 10 Persen untuk Emerjensi
Karena adanya pandemi corona, banyak kebutuhan-kebutuhan yang bersifat emerjensi atau tak terduga, sehingga kita memerlukan dana darurat.
Sebagian dari kita mungkin tidak berpendapatan utuh saat pandemi corona ini, yang menyebabkan kita sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk menyiapkan dana darurat sebanyak 10 persen dari pendapatan agar kita bisa siap menghadapi situasi yang tak terduga.
"Jadi 10% ini adalah untuk yang sifatnya emerjensi atau darurat untuk kesiapan kita agar kita nggak terlalu bingung atau panik," papar Erlina.
4. 10 Persen untuk Religi
Alokasi yang berikutnya adalah yang berkaitan dengan ramadan. Erlina menyarankan agar kita mengalokasikan sebanyak 10 persen dari total pendapatan kita.
Anggaran tersebut bisa kita pakai untuk membayar zakat fitrah maupun mengirim bingkisan Ramadan kepada teman-teman kita.
5. 10 Persen untuk Donasi
Seperti yang kita tahu, Ramadan kali ini dirayakan saat pandemi covid-19. Inilah saat yang tepat bagi kita untuk menyumbangkan sebagian dari yang kita miliki untuk mereka yang membutuhkan.
Oleh karena itu, Erlina menyarankan untuk menyisihkan 10 persen dari pendapatan kita untuk berdonasi.
6. 10 Persen untuk Investasi
Selain untuk hidup sekarang ini, kita juga harus sudah mulai memikirkan kehidupan kita di masa yang akan datang.
Agar kita bisa hidup dengan nyaman, kita bisa melakukan investasi jangka panjang mulai dari sekarang.
"10 persen ini sengaja saya formulasikan untuk investasi jangka panjang. Jadi sedikit-sedikit kita boleh mulai investasi jangka panjang yang pastinya nanti akan dinikmati di masa yang akan datang," tutur Erlina.
Dalam kelas Pintar Atur Uang itu, Erlina juga mengatakan bahwa formula alokasi anggaran ini bukanlah angka yang mutlak.
"Bisa fleksibel, bisa diotak-atik lagi sesuai dengan kondisi teman-teman. Kalo seandainya pos ini nggak perlu, bisa dialokasikan ke pos lainnya nggak masalah," ujar Erlina.(*)
Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul Pintar Atur Uang saat Ramadan, Ini Alokasi untuk Bayar Zakat Fitrah dan Donasi di Tengah Wabah Covid-19.