Kabar Amerika Serikat
Capres Amerika Joe Biden Janji Pertahankan Kedubes AS di Yerusalem, Padahal Sebelumnya tak Setuju
Mantan wakil presiden Joe Biden mengatakan kala itu bahwa kedutaan tidak semestinya dipindahkan tanpa keputusan yang menjadi bagian
TRIBUNMANADO.CO.ID - Keberadaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem menjadi pembahasan dalam janji kampanye Calon Presiden AS.
Joe Biden, Capres dari Partai Demokrat mengatakan bahwa dia akan tetap mempertahankan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem, Israel jika terpilih menjadi presiden, pada Rabu (29/4/2020)
Padahal pada 2017 dia jelas-jelas tidak setuju dengan keputusan kontroversial yang dilakukan presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Mantan wakil presiden Joe Biden mengatakan kala itu bahwa kedutaan tidak semestinya dipindahkan tanpa keputusan yang menjadi bagian dari perjanjian damai Timur Tengah yang lebih luas antara Israel dan Palestina.
"Namun kini sudah terjadi, saya tidak akan memindahkan kedutaan kembali ke Tel Aviv," ujar Biden dalam penggalangan dana yang dilakukan secara virtual.
Lokasi Kedutaan AS itu berada di wilayah yang menjadi isu panas di mana Kota Yerusalem merupakan satu dari kota suci yang diperseterukan dalam konflik Israel-Palestina.
Israel merebut kendali bagian timur kota itu pada 1967 dan kemudian mencaploknya dalam tindakan yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.
Israel mempertimbangkan kota itu sebagai ibu kota yang tidak dapat dibagi, namun bagi warga Palestina, bagian Timur diduduki secara ilegal dan melihat wilayah itu sebagai ibu kota negara mereka di masa depan.
Trump menghancurkan status quo ketika dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan mengumumkan keputusannya untuk memindahkan kedutaan besar AS ke kota suci itu pada Desember 2017.
Trump juga berulang kali membanggakan dirinya sebagai sosok yang paling pro terhadap Israel dalam sejarah presiden Amerika Serikat dan memangkas bantuan kepada Palestina, sebaliknya memberikan konsesi besar kepada Israel.
Sementara itu dalam pernyataannya yang dikutip AFP, Biden berkata bahwa dia akan membuka konsulat di Yerusalem untuk melibatkan Palestina.
"Pemerintahan saya akan mendesak kedua belah pihak untuk mengambil langkah-langkah untuk menjaga prospek solusi dua negara tetap hidup."
Ada pun pada Januari kemarin, menantu laki-laki Trump dan asisten senior Jared Kushner mengungkap rencana perdamaian Timur Tengahnya.
Rencana itu menawarkan pendirian ibu kota Palestina di Abu Dis, pinggiran kota Jerusalem dan memberikan persetujuan untuk 'mencaplok' permukiman Israel serta Lembah Yordan, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967.
Palestina, didukung oleh Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam dan Uni Afrika, telah menolak rencana tersebut.