Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Sulut

Pengamat: Keterlambatan Diagnosa Covid-19 Penyebab Naiknya Jumlah PDP Meninggal

Maraknya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di Provinsi Sulawesi Utara, menunjukkan lambatnya proses diagnosa

Penulis: Erlina Langi | Editor: David_Kusuma
istimewa
Prof dr Boetje Herry Moningka 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Maraknya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di Provinsi Sulawesi Utara, menunjukkan lambatnya proses diagnosa yang dilakukan sehingga membuat orang yang meninggal dengan penyakit bawaan dikatakan PDP. 

Demikian diungkapkan Pengamat Kesehatan Prof Boetje Moningka.

Ia mengatakan, sangat disesalkan ketika ada orang meninggal yang hasilnya negatif tapi dimakamkan sesuai prosedur Covid.

"Ini sekali lagi saya tegaskan, menjadi masalah kemanusiaan. Mau berapa banyak lagi orang yang meninggal karena penyakit bawaan namun diberlakukan sesuai prosedur Covid? Sehingga menurut saya keterlambatan diagnosa ini, menjadi penyebab angka PDP meninggal, naik signifikan," tegasnya

BREAKING NEWS: Pecah Telur, Satu Warga Bolmut Positif Covid-19

Boetje pun mengatakan hal tersebut sesuai fakta yang ada dilapangan. "Lihat saja di Kabupaten Mitra, Kota Tomohon dan Bitung. Banyak PDP meninggal, dimakamkan mengikuti prosedur Covid, namun setelah hasil tes PCR keluar usai pemakaman, negatif. Tentu ini tidak bisa dikatakan PDP Covid," jelas dia.

"Di sisi lain, karena ketidak akuratan diagnosa juga, berapa banyak orang yang harus tertular Covid? Sehingga diharapkan alat PCR, untuk mendiagnosa akurat Covid-19 wajib ada disini, sehingga akan mempermudah melakukan pemilahan kepada PDP, mana yang positif mana yang tidak, serta mendeteksi orang tanpa gejala (OTG)," tambahnya.

Moningka juga mengatakan alat PCR, akan membatu menyelesaikan masalah overdiagnosis kepada PDP yang meninggal. "Sebab ini masalah kemanusiaan. Karena orang yang meninggal harus memiliki status jelas. Jangan nanti sudah berada di liang lahat, baru orang tersebut dinyatakan positif atau negatif," tandasnya

Cerita Wanita Cantik Manado saat Pandemi Covid-19, Dampingi Anak Agar Tak Bosan saat di Rumah

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved