Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Hasil Studi Awal Remdesivir untuk Pasien Virus Corona, Orang yang Konsumsi Sembuh dalam 11 Hari

Laporan yang terbit di jurnal Lancet, Rabu (29/4/2020) memberikan harapan terkait remdesivir untuk pengobatan Covid-19.

(POOL/REUTERS)
Satu ampul obat Ebola remdesivir ditunjukkan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman, 8 April 2020. Remdesivir kini sedang diuji coba untuk pengobatan Covid-19. 

"Ini mungkin bukan obat ajaib yang dicari semua orang, tetapi jika Anda dapat mencegah beberapa pasien berada di masa kritis dengan obat ini, itu cukup baik," kata Griffin.

Fauci mengatakan temuan itu mengingatkannya pada penemuan pada 1980-an bahwa obat AZT membantu memerangi infeksi HIV.

Klinis acak dan terkontrol pertama hanya menunjukkan peningkatan sederhana, katanya, tetapi para peneliti terus membangun keberhasilan itu, akhirnya mengembangkan terapi yang sangat efektif.

Untuk saat ini, katanya, remdesivir akan menjadi pengobatan standar untuk COVID-19.

Pada Februari, para peneliti menunjukkan bahwa obat itu mengurangi infeksi virus dalam sel manusia yang tumbuh di laboratorium.

Gilead mulai meningkatkan produksi remdesivir jauh sebelum hasil NIAID keluar.

Pada akhir Maret, perusahaan telah memproduksi obat yang cukup untuk merawat 30.000 pasien.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Studi Awal Remdesivir, Hasilnya Menjanjikan untuk Pasien Corona

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved