Ramadan 1441 Hijriah
Tak Baik Buka Puasa Langsung Makan Berat, Dianjurkan Makan Kurma dan Minum Teh, Ini Penjelasannya
Lebih baik membatalkan puasa dengan kurma karena mengandung serat dan molekul karbohidrat.
TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan, momen berbuka puasa tentu yang paling ditunggu-tunggu.
Bahkan tak jarang orang yang kalap ketika melihat berbagai menu makanan dan minuman yang tersaji di atas meja makan.
Namun sebenarnya kita tidak dianjurkan berbuka puasa langsung mengonsumsi makanan berat.
Lebih baik membatalkan puasa dengan kurma karena mengandung serat dan molekul karbohidrat.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Ekky M. Rahardja, MS, Sp.GK., Spesialis Gizi Klinik dari RS Royal Taruma.
“Ketika seharian berpuasa, otomatis usus tidak bekerja. Begitu berbuka puasa dan langsung diisi makan makanan berat, misalnya, nasi, maka nasi mengandung molekul yang kompleks.” ungkapnya.
Dengan begitu, enzim pada tubuh belum siap mencerna makanan dengan baik. Partikel makanan tidak bisa dicerna dan tak bisa diserap.
“Akibatnya akan menimbulkan pembusukan dalam saluran cerna. Bahan-bahan ini menghasilkan racun yang oleh tubuh diserap dan masuknya ke lever. Akibatnya, lever harus kerja berat untuk menetralisir racun agar tidak menjadi toksin (zat beracun).” tambah dokter Ekky.
Meski tak masalah bagi seseorang yang masih muda, tapi tentu saja jangan dibiasakan berbuka dengan cara seperti itu.
“Namun, ada juga orang yang merasa badannya lemas usai berbuka. Penyebabnya bukan karena puasa. Karena dalam 3 hari berpuasa, tubuh sudah bisa beradaptasi dengan kondisi pola makan yang berubah saat puasa.”
Dikatakan jika penyebab lemas tersebut karena saat lever membuat senyawa untuk menetralisir toksin tadi, membutuhkan oksigen yang sebagian besar diambil dari otak.
“Akibatnya otak dikorbankan sehingga membuat orang tidak konsentrasi, mengantuk, dan tidak bisa berpikir,” jelas dr. Ekky sambil menyarankan ikuti aturan berbuka dengan cara sederhana. “Makanlah dengan yang manis atau yang molekulnya sederhana," jelas dokter Ekky.
Sebut saja, polisakarida (karbohidrat) seperti nasi, jagung, ubi molekulnya besar dan harus dicerna.
“Sebaiknya adalah mengonsumsi buah kurma yang termasuk dalam monosakarida, senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Beberapa di antaranya mempunyai rasa manis.”
Makan satu atau dua buah kurma saja sudah cukup untuk merangsang saluran cerna yang seharian berpuasa. “Atau ditambah dengan teh manis tak masalah karena molekulnya tidak kompleks.”
Baru setelah salat magrib boleh makan makanan besar seperti nasi dan lauk pauknya.(*)
Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul Buah Kurma dan Teh Manis Hangat Sangat Dianjurkan untuk Menu Buka Puasa Demi Kesehatan Tubuh, Ini Penjelasan Dokter.