Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

PERNYATAAN Presiden Jokowi Terkait 2 Stafsus Milenial Yang Mengundurkan Diri

Terkait beberapa kontroversi yang ramai diperbincangkan, dua stafsus milenial Presiden Jokowi pun menuai kritik.

(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Presiden Joko Widodo memperkenalkan 7 orang yang menjadi staf khususnya. Pengumuman itu dilakukan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Jokowi memberikan tanggapannya terkait pengunduran diri dua orang staf khusus milenialnya beberapa waktu lalu. 

Adamas Belva Devara dan Andi Taufan Garuda Putra.

Adamas Belva Siap Mundur dari Stafsus Milenial Jokowi
Adamas Belva Siap Mundur dari Stafsus Milenial Jokowi (HUmas BNPB / Rantika)
Andi Taufan Garuda Putra
Andi Taufan Garuda Putra (TribunNewsmaker.com Kolase/ Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris/ Twitter @GarudaPutra)

Mereka mundur dari jabatan yang baru lima bulan diemban lantaran dituding tersandung konflik kepentingan.

Seperti yang diketahui, setelah melantik para menteri, Presiden Jokowi juga melantik staf khusus milenial pada bulan November 2019 lalu.

Para stafsus milenial Presiden Jokowi ini merupakan jajaran CEO muda dengan prestasi yang cukup membanggakan.

Namun belakangan ini mereka justru menjadi sorotan lantaran tersandung beberapa kontroversi.

Posisi dan tugas mereka sebagai stafsus milenial presiden pun dipersoalkan oleh publlik.

Bahkan beberapa polemik yang muncul juga melibatkan perusahaan-perusahaan milik mereka.

Terkait beberapa kontroversi yang ramai diperbincangkan, dua stafsus milenial Presiden Jokowi pun menuai kritik.

Mereka juga didesak oleh publik agar mundur dari jabatan masing-masing.

Pengunduran diri dua staf khusus ini juga telah disetujui oleh Presiden Jokowi.

Jokowi-sapaan Joko Widodo, mengaku memahami keputusan pengunduran diri yang disampaikan oleh stafsus milenialnya tersebut.

"Saya memahami kenapa mereka mundur, Saudara Belva Devara dan Andi Taufan. Mereka anak-anak muda yang brilian, yang cerdas, dan memiliki reputasi serta prestasi yang sangat baik," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat (24/4/2020).

Keduanya diungkapkan Jokowi merupakan bagian dari tujuh staf khusus baru dari kalangan milenial yang ditunjuk pada 21 November 2019 lalu.

Keduanya pun katanya memiliki sejumlah prestasi di bidangnya.

Sejak awal, Jokowi menginginkan adanya anak-anak muda seperti keduanya untuk berkesempatan belajar dan berperan serta dalam pemerintahan dan tata kelola.

"Sebetulnya saya ingin mereka tahu mengenai pemerintahan dan kebijakan publik," kata Jokowi.

Jokowi menyebut bahwa selama menjalankan tugasnya, mereka telah banyak membantu memberikan gagasan inovasi di berbagai sistem pelayanan publik agar menjadi lebih cepat dan efektif.

"Mereka telah banyak membantu saya bersama-sama dengan staf khusus lainnya dalam membuat inovasi di berbagai sistem pelayanan publik sehingga lebih cepat dan efektif," ucapnya.

Selain itu, Jokowi turut mendoakan keduanya agar dapat terus meniti kesuksesan di bidang masing-masing yang selama ini mereka geluti.

"Saya meyakini, insyallah, mereka akan sukses di bidang masing-masing. Belva di bidang pendidikan dan Andi Taufan di bidang tekfin keuangan mikro dan usaha kecil," tutupnya.

 Tidak Menyelesaikan Masalah

Pengunduran diri dua Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Devara dan Andi Taufan Garuda Putra, dinilai tidak cukup untuk menyelesaikan masalah dugaan konflik kepentingan.

Peneliti Transparency International Indonesia (TII) Alvin Nicola mengatakan, pengunduran diri Belva dan Taufan harus dilanjutkan dengan evaluasi terhadap keberadaan stafsus oleh Presiden Joko Widodo.

"Menurut kami tentu niat baik saja tidak cukup. Presiden harus mengevaluasi aturan seputar stafsus, terutama menegaskan bahwa tiap yang dipilih harus mundur dari jabatan lainnya," kata Alvin kepada Kompas.com, Jumat (24/4/2020).

Menurut Alvin, kehadiran stafsus muda yang dipilih Presiden saat ini hanya bentuk akomodasi politik.

Apalagi mereka tidak diwajibkan mundur dari jabatan di perusahaannya.

"Tidak ada benar-benar kewenangan konkret yang dimiliki oleh stafsus, sehingga saran kami posisi stafsus perlu ditinjau ulang bahkan dihilangkan mengingat cost-nya yang tidak sedikit," kata dia.

Alvin menambahkan, stafsus yang telah mengundurkan diri pun harus tetap mempertanggungjawabkan dugaan potensi konflik kepentingan yang dilakukan stafsus tersebut.

Ia mencontohkan terkait terpilihnya perusahaan milik Belva, Ruangguru, sebagai salah satu mitra program Kartu Prakerja milik pemerintah.

"Stafsus yang sudah mundur perlu membuka data, proses, dan mekanisme lelang yang sudah dilalui bersama lembaga pengadaan terkait agar transparan karena dari penelusuran kami proses lelang berjalan cukup tertutup," kata Alvin.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua staf khusus presiden Adamas Belva Devara dan Andi Taufan Garuda Putra telah mengundurkan diri setelah keduanya diduga terlibat konflik kepentingan.

Belva mengundurkan diri dari posisi staf khusus presiden berkaitan dengan terpilihnya Ruang Guru sebagai mitra program Kartu Prakerja.

Sementara, Taufan mundur setelah muncul polemik surat berkop Sekretariat Kabinet yang ditandatanganinya kepada para camat se-Indonesia.

Dalam surat bertanggal 1 April itu, Taufan meminta camat mendukung petugas lapangan Amartha yang akan turut memberikan edukasi kepada masyarakat di desa terkait Covid-19. (Tribunnewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Jokowi Kabulkan Pengunduran Diri Belva Devara dan Andi Taufan Garuda Putra, Begini Pesannya

dan di Tribunnews.com Terima Pengunduran Diri Adamas Belva dan Andi Taufan, Presiden Jokowi Beri Pesan hingga Pujian.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Presiden Jokowi Terima Pengunduran Diri Adamas Belva dan Andi Taufan, Beri Pesan hingga Pujian,

https://newsmaker.tribunnews.com/2020/04/25/presiden-jokowi-terima-pengunduran-diri-adamas-belva-dan-andi-taufan-beri-pesan-hingga-pujian?page=all

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved