Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Jokowi Buka Suara Terkait Aturan yang Tak Sejalan Antara Luhut dan Anies Soal Ojol saat PSBB Jakarta

Jokowi pun menyampaikan, telah memanggil Luhut Binsar Pandjaitan yang sementara menggantikan Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan.

KOMPAS TV
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemerintah telah melakukan langkah dan kebijakan ketat untuk menghambat peneyebaran virus corona. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Jokowi mengomentari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di Jakarta.

Presiden menyinggung soal kontra ojek online (ojol) yang boleh membawa penumpang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi sikap dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang memperbolehkan ojek online (ojol) membawa penumpang saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

BREAKING NEWS 5 Warga Kotamobagu Positif Terpapar Virus Corona Covid-19, Kasus Bertambah di Sulut

Keputusan dari Kemenhub itu tak sejalan dengan peraturan dari Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Kesehatan, yang hanya memperbolehkan ojol mengangkut barang.

Jokowi pun menyampaikan, telah memanggil Luhut Binsar Pandjaitan yang sementara menggantikan Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan.

"Kemarin menteri sudah saya undang, dan dijelaskan kenapa diperbolehkan dari Kementerian Perhubungan," ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (23/4/2020).

Luhut menjelaskan pada Jokowi, para pengemudi ojol ini sudah kesulitan mencari penumpang, meskipun tidak ada larangan.

"Jangan sampai ini menimbulkan masalah baru, menteri menyampaikan kepada saya, tidak dilarang pun mereka sudah tidak ada penumpang, kalau dilarang malah jadi masalah baru," ungkapnya.

Presiden pun meminta agar persoalan ini dilihat dari sisi ekonomi dan kesehatan.

"Tapi aturan harusnya yang bener, satu garis sama semua, ini ada yang melihat dari sisi sosial ekonomi, ada yang melihat dari sisi kesehatan, tapi ini harus sinkron," terangnya.

Presiden Jokowi dan Najwa Shihab
Presiden Jokowi dan Najwa Shihab (YouTube Najwa Shihab/Tangkapan Layar)

Najwa Shihab sebagai pembawa acara Mata Najwa pun bertanya, Jokowi melihat persoalan virus corona ini dari sisi ekonomi atau kesehatan.

Menurut presiden, sisi kesehatan harus tetap didahulukan dalam menangani virus corona.

"Sejak awal sudah saya sampaikan, Covid-19 ini adalah virus yang sangat berbahaya, sehingga yang didahulukan tetap kesehatan," tegasnya.

Hari Ini Kamis 23 April 2020, Rupiah Melemah ke Rp 15.526 per Dolar AS, Berikut Kurs 5 Bank Besar

"Tapi antara kesehatan dan ekonomi ini harus ada relevansinya, ndak mungkin kita hilangkan salah satunya," jelas Jokowi.

Sebab, kebutuhan masyarakat juga harus dipenuhi agar daya tahan tubuh kuat selama pendemi virus corona.

"Kalau ekonomi enggak baik, kemudian masyarakat enggak mendapat gizi yang baik, imunitasnya menjadi lemah, virusnya gampang sekali masuk, ini ada relevansinya," imbuh dia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved