Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dampak Coronavirus di Perikanan

Tineke Adam: Ekspor Ikan Kaleng Batal, Karyawan Terancam di PHK, Ayo Beli Ikan Kaleng untuk Bantuan

Pandemik Coronavirus benar-benar menghancurkan berbagai ekonomi dunia, tak terkecuali di Sulawesi Utara. Satu di antara bisnis

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
Istimewa
Kadis Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara, Tienneke Adam mengikuti diskusi online Safe Seas Proyek 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pandemik Coronavirus benar-benar menghancurkan berbagai ekonomi dunia, tak terkecuali di Sulawesi Utara. Satu di antara bisnis yang hancur adalah di Bidang Perikanan, hal ini diutarakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara, Tineke Adam kepada tribunmanado.co.id, Rabu (22/04/2020).

Ilustrasi Ikan Kaleng
Ilustrasi Ikan Kaleng (NET)

Tineke Adam mengatakan, pandemik Covid-19 telah menyebabkan pengusaha ikan kaleng dan ikan beku mengalami kerugian besar. ''Ini karena negara tujuan membatalkan ekspor Ikan Kaleng dan Ikan Beku, sehingga terjadi penumpukan di Bitung sana, '' ujar Tineke.

Karena itu, dia mengusulkan kepada instansi pemerintah, BUMN, swasta yang akan memberikan bantuan sembako ke masyarakat agar memasukkan Ikan Kaleng atau Ikan Beku. ''Harganya saat ini saya pastikan murah. Satu paket yang terdiri 12 kaleng harganya hanya Rp 90 ribu. Tapi, lebih jelasnya berhubungan dengan pengusaha Ikan Kaleng dan Ikan Beku di sana (Bitung), '' ujarnya.

TERKINI, Data Virus Corona Dunia Sore Ini, Total Kasus Sudah 2,5 Jiwa, Pasien Sembuh Meningkat

Libur Kompetisi, Kesempatan Andre Oriza Pulihkan Cedera

Jerman Tuntut Rp 2.512 Triliun pada China, Dituding Biang Kerok Malapetaka Wabah Virus Corona

Dia mengatakan, imbas menumpuknya Ikan Kaleng dan Ikan Beku di Bitung. ''Kalau tidak ada solusi, pasti akan menambah pengangguran. Perusahaan akan menyetop produksinya dan pekerjanya di PHK, '' ujarnya.

''Di Bitung ada 6 perusahaan ikan kaleng, dengan pekerja sekitar 6.000 orang, dengan tidak adanya ekspor dan pembeli di Sulut kurang, maka dipastikan akan ada pemutusan hubungan kerja, '' ujarnya.

Tineke juga menambahkan, sebenarnya pihaknya akan melakukan panen ikan air tawar. ''Tapi kami sengaja belum panen, karena tidak ada pembelinya, '' ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved