Ramadan 2020
Jelang Ramadan, Pusat Perbelanjaan di Kotamobagu Mulai Dipadati Warga
Pasca-mewabahnya Covid-19, banyak tradisi ramadan yang harus dihentikan sementara
Penulis: Erlina Langi | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Pasca-mewabahnya Covid-19, banyak tradisi Ramadan yang harus dihentikan sementara. Namun meski tidak seperti biasanya, suasana menjelang ramadan di Kota Kotamobagu, mulai terasa.
Terpantau Rabu (22/4/2020) dari pagi hingga sore, sejumlah pusat perbelanjaan, seperti di Pasar 23 Gogagoman, Paris super market dan beberapa toko di pusat kota, mulai dipadati masyarakat.
Mereka berbondong-bondong, untuk berbelanja keperluan, dalam rangkan persiapan sahur perdana
• Satgas Pencegahan Covid-19 Polda Sulut Imbau Warga Mengenai Physical Distancing
Meski begitu, nampak masyarakat mulai sadar, karena terlihat mereka tetap menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan di tempat cuci tangan yang disiapkan dan banyak yang menggunakan masker.
Aga Kastur (26), Warga Mogolaing mengatakan memang suasana ramadan ditengah wabah Covid-19, sangat memprihatinkan.
"Meski begitu, kita tetap mensyukuri dan berusaha merayakan bulan suci ini, meski hanya dengan keluarga," bebernya saat berbelanja di Pasar Gogagoman.
• Gelar KIE Keliling, Ini Imbauan BNN Manado kepada Warga Terkait Pencegahan Narkoba dan Covid-19
Ia mengatakan, dirinya saat ini sedang berbelanja sedikit keperluan, seperti gula, tepung dan beberapa bahan kue, untuk mempersiapkannya saat sahur perdana nantinya.
Sementara Gandi Mamonto, warga lainya mengaku datang ke pasar untuk membeli sembako, sekaligus mengecek harga.
"Karena biasanya harga naik. Namun alhamdulillah, harga sembako masi relatif stabil. Hanya gula yang masih bertahan di harga Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram," singkatnya. (drp)
• Jelang Ramadan, Ketua MUI Sulut Imbau Salat Tarawih Dilaksanakan di Rumah Masing-masing