Corona Mulai Bermutasi, Ini Indikatornya Kata Prof Kandou
Pasien positif terjangkit Coronavirus disease 2019 (Covid-19) semakin banyak. Masyarakat resah, khawatir dan takut dengan pandemi Covid-19
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pasien positif terjangkit Coronavirus disease 2019 (Covid-19) semakin banyak. Masyarakat resah, khawatir dan takut dengan pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai. Berbagai upaya pemerintah sudah dilakukan, namun tren penyebaran virus ini malah menunjukan pertambahan signifikan.
Pengamat Kesehatan Sulawesi Utara, Prof Grace Kandou menyebut, tren peningkatan virus ini memang masih dapat berlanjut hingga beberapa bulan ke depan. Namun, menurutnya, satu-satunya cara untuk meredam penularan virus ini adalah dengan tetap konsisten melakukan sosial distancing.
"Solusinya tetap lakukan protokol pencegahan, yaitu sosial distancing, jaga jarak dan kontak dengan orang lain, cuci tangan rutin, serta menggunakan masker," kata Kandou kepada Tribun Manado, tadi malam.
Dia mencontohkan negara-negara yang tidak mengindahkan protokol pencegahan ini, seperti Ekuador, Amerika, Italia, Spanyol dan lainnya.
"Masyarakat di negara tersebut saat itu menganggap remeh virus ini, nanti ketika ada korban berjatuhan di depan mata baru sadar, namun ketika pun sudah sadar sudah terlambat, karena penyebarannya sudah meluas," ungkap Kandou.
Menurutnya, solusi dari menekan penularan virus ini adalah kesadaran masyarakat tetap sosial distancing secara serentak di tingkat provinsi dan kabupaten dan Kota, bahkan di Indonesia secara menyeluruh. "Kita memang tak bisa memprediksi secara cepat penyebaran Covid-19 ini, namun dengan tetap melakukan protokol pencegahan akan memutus rantai penularan virus ini," terang Doktor Epidemiologi Universitas Indonesia ini.
Terkait diagnosa kepada pasien dalam pengawasan (PDP), Kandou menjelaskan, hal ini perlu dilakukan dengan cepat. Pemeriksaan rapid test kepada orang dalam pemantauan (ODP) harus dipercepat supaya dapat diketahua tracing hasil awalnya, sehingga memudahkan menangani dan mencegah penularan lebih besar dari virus ini.
"Memang untuk melihat apakah dia positif atau negatif harus berdasarkan hasil swab, namun setidaknya dengan adanya rapid test bisa langsung di tracing tempat dan siapa saja yang berkontak dengan pasien tersebut, itu juga sangat membantu," jelas Kandou.
Dirinya mengatakan, saat ini yang perlu di waspadai dari Covid-19 ini mulai perlahan bermutasi dan ada beberapa tipe yang timbul dari mutasi Covid-19. Tentu hal ini akan sangat menyulitkan para dokter melakukan pemeriksaan diagnosa kepada pasien.
Sebab, gejala khas Covid-19 ini yang sebelumnya seperti demam tinggi, panas, sesak nafas, kadang sudah tidak terjadi lagi, ini kadangkala terjadi pada orang tanpa gejala (OTG) yang tiba-tiba sudah positif Covid-19, atau timbul gejala-gelaja lain lagi bahkan bisa langsung meninggal dunia. "Virus Corona ini kan pintar, dia berusaha mencari cara untuk tetap bertahan hidup," sebut Kandou.
Namun, Kandou menambahkan, untuk mencegah dan menangkal virus tersebut selain sosial distancing yaitu dengan menjaga imunitas tubuh tetap sehat. "Tetap pada intinya menjaga daya tahan tubuh kita, karena pada dasarnya virus itu masuk dan berkembang di dalam tubuh karena imunitas kita lemah, daya tahan tubuh lemah, untuk itu sangat penting menjaga kesehatan dan kebersihan," tutup Kandou.

Olly Siapkan Penginapan Tenaga Medis
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menyiapkan fasilitas penginapan untuk tenaga medis yang menangani pasien terkait Coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Santos Gunawan Matondang meninjau kesiapan Villa Dahlia di Desa Kalasey, Kabupaten Minahasa, Rabu (21/4/2020). Lokasi ini akan dijadikan tempat penginapan tenaga medis yang menanggani pasien Covid-19.
Ada 23 kamar yang disiapkan untuk ditempati para tenaga medis usai bertugas. "Semua kebutuhan petugas kesehatan akan kami penuhi sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 di daerah ini," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Sulut ini.
Gubernur menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut segera memenuhi segala kewajiban dengan pemilik tempat tersebut. Pangdam Matondang menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Pemprov menyiapkan tempat penginapan bagi para petugas kesehatan yang menanggani pasien Covid-19.