Kabar Israel
TERBARU Israel Membentuk Pemerintahan Darurat, Akibat Kegagalan Netanyahu, Kekuasaan Dibagi Dua
Kesepakatan koalisi antara Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu dan Partai Biru Putih pimpinan Benny Gantz
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terbaru pemerintaha di Israel kini dibagi dua antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin oposisi Benny Gantz.
Mereka mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan untuk membentuk ” pemerintahan darurat nasional“ pada Senin (20/4/2020)
Kesepakatan koalisi antara Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu dan Partai Biru Putih pimpinan Benny Gantz mengakhiri kebuntuan politik yang sudah berlangsung sejak lama.

Sebelumnya, dalam tiga kali pemilihan umum Israel, tidak ada pihak yang berhasil mencapai mayoritas mutlak.
Sekalipun meraih suara terbanyak, Netanyahu berkali-kali gagal membentuk pemerintahan koalisi.
Isi kesepakatan yang dicapai tidak segera diumumkan, tetapi kedua politisi membuat pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh partainya masing-masing.
Media lokal melaporkan, Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz akan berbagi kekuasaan selama masa pemerintahan tiga tahun.
Setelah satu setengah tahun, Benjamin Netayanhu akan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri, digantikan oleh Benny Gantz.
Memecah kebuntuan beruntun
"Saya berjanji kepada Negara Israel, pemerintahan darurat nasional akan bekerja untuk menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian warga Israel.
Saya akan terus melakukan segalanya untuk Anda warga Israel," kata Netanyahu di akun Twitternya segera setelah kesepakatan tercapai.
Benny Gantz juga menulis kepada pendukungnya lewat Twitter:
"Kami mencegah pemilihan umum keempat. Kami akan mempertahankan demokrasi. Kami akan memerangi corona dan mengurus semua warga Israel."
Perundingan alot, sepakat hadapi pandemi corona
Pekan lalu, baik kubu Benjamin Netanyahu maupun kubu Benny Gantz melewatkan tenggat waktu untuk menyusun koalisi dengan partai-partai yang lebih kecil, maupun koalisi besar.
Namun mereka akhirnya diberi lebih banyak waktu setelah menyatakan bahwa mereka telah membuat "kemajuan signifikan" dalam negosiasi membentuk pemerintahan darurat untuk mencegah pemilu keempat.