Internasional
Donald Trump Berencana Menambah 75 Juta Barel Minyak Cadangan, Dampak Anjloknya Harga Minyak Dunia
Harga WTI jatuh dari sekitar 18 dolar AS per barel menjadi - 37,63 dolar AS, atau turun 300 persen dari penutupan hari sebelumnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menambahkan stok minyak hingga 75 juta barel ke cadangan minyak strategis negara tersebut.
Hal ini dikarenakan menurunnya harga komoditas satu ini yang kini sudah menyentuh level minus.
"Berdasarkan rekor harga terendah minyak, kami mengisi cadangan minyak bumi nasional kami, cadangan strategis. Kami ingin memasukkan 75 juta barel ke dalam cadangan itu sendiri, yang akan membuatnya unggul," kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Senin (20/4/2020) waktu setempat.
Perlu diketahui pada Senin kemarin, harga West Texas Intermediate (WTI) berjangka mencapai level terendah sepanjang sejarah.
Jatuh dari sekitar 18 dolar AS per barel menjadi -37,63 dolar AS, atau turun 300 persen dari penutupan hari sebelumnya.
Ini kali pertama harga minyak mentah berjangka diperdagangkan dalam posisi negatif sejak New York Mercantile Exchange (NYMEX) membuka pintunya pada tahun 1983.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (21/4/2020), harga minyak telah turun selama lebih dari sebulan, anjloknya pun dipicu oleh beberapa hal.
Mulai dari perang harga yang dimulai oleh Arab Saudi yang kemungkinan telah diselesaikan kesepakatan dalam perjanjian OPEC + untuk memangkas produksi minyaknya, hingga jatuhnya permintaan karena pandemi virus corona (Covid-19) yang terus menimbulkan kekacauan pada perekonomian dunia.
Cadangan Minyak Strategis AS ini bertujuan untuk mengurangi efek gangguan pasokan minyak selama keadaan darurat dan memiliki kapasitas total sekitar 797 juta barel dan disimpan di Texas dan Louisiana.
Pada awal Maret lalu, cadangannya berisi sekitar 635 juta barel.
Departemen Energi AS pun kini menyewakan beberapa ruangan ekstra untuk membantu mengatasi kurangnya tempat penyimpanan cadangan minyak di tengah membanjirnya pasokan global.
Para pengamat industri pun menilai bahwa masalah sebenarnya saat ini adalah keterbatasan ruang penyimpanan, karena hanya sedikit pedagang yang mau menerima pengiriman lantaran tidak memiliki tempat untuk menyimpan stok minyak Itu.
Ditanya apakah AS akan menghentikan pengiriman minyak dari Arab Saudi karena terbatasnya ruang penyimpanan, Trump mengatakan pihaknya akan melihat stok yang ada saat ini.
"Kami akan melihatnya, kami pasti memiliki banyak minyak, jadi saya akan melihatnya," jelas Trump.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harga Minyak Dunia Anjlok, Presiden Trump Tambah 75 Juta Barel Minyak Cadangan.