Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Kartini 2020

4 Tokoh Perempuan Selain RA Kartini yang Berjuang untuk Hak Wanita, Salah Satu dari Sulut

Kartini memang dikenal sebagai pahlawan perempuan Indonesia yang berjuang mengangkat derajat kaumnya

Editor: Rhendi Umar
istimewa
Dewi Sartika dan Maria Walanda Maramis 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini di seluruh rakyat di Indonesia memperingati Raden Ajeng ( RA) Kartini.

Kartini memang dikenal sebagai pahlawan perempuan Indonesia yang berjuang mengangkat derajat kaumnya.

Perempuan yang lahir di Jepara pada 21 April, 1879 ini aktif memperjuangkan kesetaraan hak perempuan yang sebelumnya hanya dipandang sebagai "pendamping" laki-laki.

Berkat kegigihannya, dia mendirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini (Sekolah Kartini) di Semarang pada tahun 1912, kemudian menyusul Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya.

Dalam kungkungan adat Jawa yang dinilai tidak berpihak kepada perempuan, ia tetap rajin belajar dan menulis surat kepada rekan-rekannya di Eropa.

Surat-surat tersebut berisikan pemikiran-pemikiran Kartini tentang kondisi sosial saat itu dengan harapan dan keinginan akan perubahan.

Hingga kemudian surat-surat tersebut dikumpulkan menjadi beberapa buku, salah satunya berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang'".

Kartini dan tanda tangannya.
Kartini dan tanda tangannya. (Kolase TribunStyle (Wikimedia Commons - edit Gigih Panggayuh))

Selain Kartini, masih ada beberapa tokoh perempuan Indonesia yang memperjuangkan hak-hak bagi kaumnya.

Para perempuan ini gigih memperjuangkan kesetaraan hak perempuan terutama di bidang pendidikan.

Siapa saja mereka?

Berikut ini 4 tokoh perempuan Indonesia selain Kartini yang juga memperjuangkan hak-hak bagi kaumnya.

1. Dewi Sartika

Dewi Sartika
Dewi Sartika (wikipedia.org)

Dewi Sartika merupakan tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan di Indonesia.

Perempuan kelahiran Bandung, 1884 ini mempunyai semangat untuk memperjuangkan kalau perempuan juga bisa mendapat kesempatan untuk belajar dan mendapat pengetahuan.

Dewi mendirikan Sakola Istri pada 1904.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved