Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Sulut

Dua Hari, 3 Pasien Dalam Pengawasan Sulut Meninggal Dunia, Kota Manado Terdapat 14 PDP

"Iya, benar bahwa sejak kemarin hingga hari ini, ada 3 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di rumah sakit," ujar Dandel.

Penulis: Tirza Ponto | Editor: Maickel Karundeng
jufry mantag/tribun manado
Suasana pemakaman Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Manado. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dalam waktu dua hari ini, sebanyak 3 orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia.

Hal itu dikatakan Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulawesi Utara dr Steven Dandel, saat jumpa pers, melalui Video Conference, Senin (20/4/2020) malam.

"Iya, benar bahwa sejak kemarin hingga hari ini, ada 3 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di rumah sakit," ujar Dandel.

Lanjutnya, yang pertama, Minggu (19/4/2020) kemarin, satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjenis kelamin perempuan, umur 82 tahun, warga Kota Manado, namun dimakamkan di Minahasa.

"Pasien ini meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara, Minggu (19/4/2020) kemarin," katanya.

Kata Dandel, yang kedua, baru meninggal Senin (20/4/2020) tadi, berjenis kelamin perempuan, umur 63 tahun yang makamkan di Kota Manado.

"Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ke tiga yang meninggal hari ini, seorang bayi jenis kelamin laki-laki, berusia 8 hari, warga Sangihe,” ujar Dandel.

Dijelaskan Dandel, untuk bayi berusia 8 hari yang meninggal dalam status PDP, sejak lahir mengalami kecacatan secara anatomi tubuh, dimana bayi tersebut tidak memiliki saluran pencernaan dan harus dioperasi.

“Ketika penanganan operasi, kemudian yang bersangkutan mengalami gejala infeksi saluran pernapasan atau pneumonia sehingga dikategorikan sebagai PDP, dan meninggal dunia Senin tadi,” aku Dandel.

Kembali dikatakan Dandel, bahwa akhir-akhir ini, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) memang bertambah, karena adanya perubahan protokol screening yang terjadi di RSUP Prof Kandou Manado.

"Perlu digaris bawahi, kenapa akhir-akhir ini banyak PDP di Sulut bertambah dan juga banyak yang meninggal, karena adanya perubahan protokol screening yang terjadi di RSUP Prof Kandou Manado," jelasnya.

Tambahnya, yang mana semua orang dengan sakit apapun, dengan atau tidak adanya riwayat perjalanan (dari daerah terjangkit) tetap discreening dengan foto thoraks (rontgen seluruh bagian dada) di RSUP Prof Kandou Manado.

"Jadi, apabila foto thoraksnya menggambarkan adanya peradangan paru atau pneumonia, maka yang bersangkutan langsung ditetapkan sebagai PDP," jelas Dandel.

Diketahui, hingga saat ini total PDP di Sulut sebanyak 65 pasien dan sementara dirawat diberbagai rumah sakit yang ada di Sulut.

"Di RSUP Prof Kandou ada 22 orang, RS Bhayangkara 5 orang, RSUD Anugerah Tomohon 8 orang, RS Wolter Monginsidi 4 orang, RSUD Sam Ratulangi Tondano 1 orang, RSUD Pobundayan Kota Kotamobagu 12 orang, RSUD Walanda Maramis 2 orang, RSUD Bolmut 3 orang, RS Pancaran Kasih Manado 6 orang, RS Bethesda 1 orang, dan RS Noongan Minahasa terdapat 1 orang," jelas Dandel.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved