Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

606.677 Orang Sembuh dari Covid, Israel Negara Teraman: Rakyat AS Turun ke Jalan

Pandemi Coronavirus disease 2019 menghancurkan dunia. Kendati begitu, hingga Minggu (19/4/2020) pasien sembuh Covid-19

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
AFP
Demonstran menentang program stay at home di San Diego, California pada 18 April 2020 waktu setempat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi Coronavirus disease 2019 menghancurkan dunia. Kendati begitu, hingga Minggu (19/4/2020) pasien sembuh Covid-19 mencapai 606.677 dari total 1.590.715 kasus di seluruh dunia. Angka tersebut adalah 79 persen dari kasus yang sudah ditutup sebanyak 768.628 menurut data dari Worldometers.

April Bulan Terburuk Permintaan Minyak : Anjlok hingga 19 Dolar per Barel 

Kemudian sebuah survei dari Deep Knowledge Ventures mengungkapkan, Israel adalah negara teraman di pandemi Covid-19 saat ini.

Israel memuncaki daftar yang berisi 40 negara teraman corona, usai mendapat skor tertinggi dari 76 kriteria. Berikut adalah rangkuman dari kabar baik Covid-19 hari ini.

Jumlah pasien sembuh Covid-19 kembali bertambah, menjadi 606.677 hingga Minggu malam WIB.

Seiring dengan bertambahnya pasien sembuh, korban meninggal juga kembali meningkat dengan total 161.951. Dari 1.590.715 kasus yang masih aktif sekarang, 1.536.188 (97 persen) menunjukkan gejala ringan, sedangkan 54.527 (3 persen) dalam kondisi kritis.

Israel dinobatkan sebagai negara teraman corona oleh Deep Knowledge Ventures, perusahaan konsorsium yang berbasis di Hong Kong. Dari 40 negara teraman di pandemi Covid-19, Israel menempati peringkat teratas dengan total skor 632.32 dari 76 kriteria penilaian.

Dilansir dari Nikkei Asian Review Senin (6/4/2020), beberapa parameter itu di antaranya jumlah kasus virus corona, angka kematian, ukuran geografis dan demografi, kapasitas rumah sakit, dan keahlian medis.

Kemudian kriteria lainnya seperti GovTech atau sistem e-government dan kemampuan pertahanan. Data ini terakhir kali di-update pada 12 April, dan peringkat negara dapat berubah sewaktu-waktu.

Korsel sukses turunkan kasus baru ke 1 digit sehari Minggu (19/4/2020) Korea Selatan pertama kalinya mengumumkan 1 digit kasus harian Covid-19 dalam 2 bulan terakhir.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korea Selatan mengumumkan 8 kasus baru, yang 5 di antaranya adalah kasus impor.

Ini adalah pertama kalinya sejak 18 Februari Negeri "Ginseng" melaporkan jumlah kasus Covid-19 harian 1 digit.

Eks Napi Asimilasi Ditembak Mati usai Merampok Penumpang Angkot dan Melukai Polisi

Penambahan ini membuat total kasus Covid-19 di Korsel menjadi 10.661. Negara pimpinan Presiden Moon Jae-in ini telah berhasil mengendalikan wabah Covid-19, dan belakangan melaporkan kasus baru sekitar 20 setiap harinya.

16 kasus baru di China, terendah sejak 17 Maret Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan 16 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (18/4/2020).

Angka itu adalah yang terendah sejak 17 Maret. Data yang diterbitkan pada Minggu (19/4/2020) itu juga menunjukkan, jumlah 16 kasus Covid-19 di China dalam sehari turun dari 27 kasus di hari sebelumnya.

Dari 16 kasus baru virus corona di China, 9 di antaranya adalah kasus impor yang juga jumlah terendah sejak 13 Maret dan turun 17 dari hari sebelumnya. Sisanya 7 kasus ditransmisikan secara lokal, turun 10 dari hari sebelumnya.

New York catatkan korban harian terendah dalam 2 minggu Negara bagian New York di Amerika Serikat (AS) mencatatkan jumlah korban harian Covid-19 terendah dalam 2 minggu, dengan 540 korban meninggal dalam 24 jam. Kabar tersebut diungkapkan Gubernur New York Andrew Cuomo pada Sabtu (18/4/2020).

Sebelumnya, angka korban corona harian terendah yang dicatatkan New York adalah 432 kematian pada 2 April, menurut data dari Proyek Pelacakan Covid resmi.

Donald Trump
Donald Trump (Wikipedia)

Ramai Warga AS Turun ke Jalan

Warga Amerika ramai lakukan demonstrasi untuk menyerukan pencabutan lockdown pada Sabtu (18/4/2020) meski pun pandemi telah 'mengoyak' negara itu.

Melansir Daily Mail, ribuan orang tampak berlomba-lomba berlari ke tepi pantai Florida setelah Gubernur Ron DeSantis memberi 'lampu hijau' bagi kota itu untuk membuka kembali pantai dan taman jika mereka menganggapnya aman.

Semua itu terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka kembali perekonomian negaranya yang lumpuh akibat lockdown untuk menghentikan penularan virus corona.

Presiden Trump juga memberikan tiga kali kicauan beruntun di Twitter, 'LIBERATE MINNESOTA!', 'LIBERATE MICHIGAN!', 'LIBERATE VIRGINIA' (Bebaskan Minnesota, Michigan, Virginia). Trump juga mengecam Gubernur New York, Andrew Cuomo yang melayangkan kritik.

Trump mengatakan pada Cuomo agar pria itu lebih banyak bekerja daripada sekadar mengeluh. Berulang kali Trump mengatakan kalau dirinya ingin membuka bisnis dan perekonomian AS dengan cepat.

Dia juga pernah mengklaim kalau presiden AS punya otoritas total terhadap permasalahan ini. Klaim otoritas total itu mendapat sindiran dari mantan wakil presiden Joe Biden di Twitter.

Tak lama kemudian, Trump langsung mengoreksi ucapannya dan mengatakan bahwa peraturan pembukaan kembali (pencabutan lockdown) untuk memulihkan perekonomian AS ada di tangan para pemimpin negara bagian.

ICW Desak KPK Tangkap Sjamsul Nursalim

Pengunjuk rasa ingin lockdown dicabut Sekitar 100 orang pengunjuk rasa di Pantai Huntington, California menentang perintah tinggal di rumah dan berkumpul dipusat kota untuk memprotes peraturan lockdown.

The Orange County Register melaporkan, beberapa pengunjuk rasa melantunkan nyanyian, "AS! AS! (Amerika Serikat!)" sementara pengendara pengemudi mendukung nyanyian itu dengan klakson mobil.

Seorang warga bernama Nicole Brown (50) di Costa Mesa mengatakan, "Kebebasan kami telah diraih dari kami. Orang-orang dikunci di rumah."

Menurut Brown, dia bersimpati pada pasien yang terinfeksi Covid-19 tapi dia percaya bahwa karantina harus bersifat opsional dan tidak diwajibkan dari negara.

Beberapa pengunjuk rasa melambaikan spanduk pro-Trump sementara yang lainnya tampak mengenakan jas medis putih tiruan dan memegang papan bertuliskan, "CORONAVIRUS IS A LIE" atau bermakna, virus corona adalah kebohongan.

Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa keputusan gubernur untuk menutup bisnis tidaklah konstitusional.

Di sisi lain, dilansir dari media Perancis AFP, diperkirakan sebanyak 400 orang berkumpul di Concord, New Hampshire, di bawah rintik hujan dingin. Beberapa ada yang berjalan kaki dan beberapa ada yang mengendarai mobil.

Mereka juga mengatakan bahwa karantina (lockdown) besar-besaran tidak diperlukan di negara bagian yang memiliki kasus Covid-19 relatif kecil.

Di Texas, lebih dari 250 orang berunjuk rasa di luar State Capitol di Austin, termasuk teori konspirasi sayap kanan Alex Jones, pendiri situs Infowars.

"Sudah waktunya untuk membuka kembali Texas, sudah waktunya untuk membiarkan orang bekerja, sudah waktunya bagi mereka untuk membiarkan interaksi sukarela dan akal sehat, bukan kekuatan pemerintah," kata Justin Greiss, seorang aktivis Young American for Liberty.

Seorang Ibu rumah tangga, Amira Abuzeid menambahkan, "Saya bukan seorang dokter tetapi saya adalah orang yang cerdas yang dapat melakukan matematika dan sepertinya pada akhir hari ini, angka-angka (infeksi) ini tidak terlalu mengkhawatirkan."

Demonstran di luar gedung pemerintahan era kolonial Maryland di Annapolis berada di mobil mereka dan menggoyangkan papan bertuliskan, "Kemiskinan juga membunuh."

Dolores, seorang penata rambut, mengatakan kepada AFP bahwa dia tidak berhak menjadi pengangguran karena dia adalah pemilik bisnis, bukan seorang karyawan.

"Aku harus menyelamatkan bisnisku. Aku harus bekerja untuk hidup. Kalau tidak, aku akan mati," kata Dolores.
Demonstrasi lain terjadi di seluruh negeri di kota-kota seperti Columbus, Ohio dan San Diego, serta negara bagian Indiana, Nevada dan Wisconsin.

Hanya sedikit yang mempraktikkan jarak sosial tetapi banyak dari pengunjuk rasa mengibarkan bendera Amerika Serikat. (Kps)

Pandemi Covid-19

Kasus - Kasus Baru - Mati - Kematian Baru - Sembuh

USA 741,230 +2,438 39,103 +89 68,610

Spain 195,944 +1,528 20,453 +410 77,357

Italy 178,972 +3,047 23,660 +433 47,055

France 152,578 +785 19,718 +395 35,983

Germany 144,348 +624 4,547 +9 88,000

UK 120,067 +5,850 16,060 +596 N/A

Turkey 86,306 +3,977 2,017 +127 11,976

China 82,735 +16 4,632 - 77,062

Iran 82,211 +1,343 5,118 +87 57,023

Russia 42,853 +6,060 361 +48 3,291

Belgium 38,496 +1,313 5,683 +230 8,757

Brazil 36,925 +203 2,372 +11 14,026

Canada 33,951 +568 1,509 +39 11,207

Netherlands 32,655 +1,066 3,684 +83 250

Switzerland 27,740 +336 1,381 +13 17,100

Portugal 20,206 +521 714 +27 610

India 17,137 +772 550 +29 2,769

Ireland 14,758 - 571 - 77

Austria 14,749 +78 452 +9 10,501

Peru 14,420 - 348 - 6,684

Sweden 14,385 +563 1,540 +29 550

Israel 13,362 +97 171 +7 3,564

Japan 10,797 +501 222 - 1,159

S. Korea 10,661 +8 234 +2 8,042

Chile 10,088 +358 133 +7 4,338

Saudi Arabia 9,362 +1,088 97 +5 1,398

Poland 9,287 +545 360 +13 1,040

Ecuador 9,022 - 456 - 1,008

Romania 8,746 +328 445 +24 1,892

Pakistan 8,348 +710 168 +25 1,868

Mexico 7,497 +622 650 +104 2,627

Denmark 7,384 +142 355 +9 4,141

Norway 7,078 +42 165 +1 32

UAE 6,781 +479 41 +4 1,286

Czechia 6,657 +51 181 - 1,235

Australia 6,612 +26 71 +1 4,230

Singapore 6,588 +596 11 - 768

Indonesia 6,575 +327 582 +47 686

Total: 2,371,666 +40,900 163,085 +3,038 611,636

https://www.worldometers.info/

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved