Tips Mencegah Virus Corona
Ahli Jelaskan, Jarak 1.8 Meter Tidak Cukup untuk Physical Distancing, Ternyata Ini Alasannya
World Health Organization (WHO) menyebutkan physical distancing bisa membantu menekan penyebaran Covid-19, selain juga mencuci tangan secara teratur.
Dalam kasus ini, orang dengan risiko paling tinggi untuk terkena infeksi Covid-19 adalah petugas medis yang melakukan metode intubasi di rumah sakit.
“Percikan dahak keluar dari organ paru seseorang dalam ukuran beragam. Udara yang keluar saat menghembuskan napas mengandung lebih banyak droplet dan bisa menghambur lebih jauh dari yang kita bayangkan,” tutur Lydia Bourouiba, pakar cairan (fluid) dari Massachusetts Institute of Technology, seperti dikutip dari Science News, Minggu (19/4/2020).
Para peneliti di University of Western Ontario menyebutkan, percikan dahak pada batuk bisa menyebar sekitar satu meter per detik.
Jarak yang aman
Meski menggunakan masker, seseorang masih berpotensi terinfeksi virus corona lewat aerosol karena ukurannya yang sangat kecil.
Oleh karena itu, ada satu hal lain yang juga penting dalam upaya mencegah penyebaran ini: sirkulasi udara.
Risiko terpapar virus corona akan semakin besar apabila Anda berada di dalam ruangan dengan pemanas, pendingin udara, juga dengan kipas angin.
Oleh karena itu di dalam ruangan, semakin jauh jarak dengan orang lain, semakin minim risiko Anda terinfeksi.
Namun jika berada di luar ruangan, para ahli menyebutkan 1,8 meter adalah jalan yang aman.
“Jarak tersebut (1,8 meter) cukup untuk meminimalisir risiko infeksi.
Namun jika Anda ingin lebih aman lagi, coba lebih jauh lagi,” tutur Savory.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apakah Jarak 1,8 Meter Cukup untuk Physical Distancing? Ahli Jelaskan