Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tips Hadapi Virus Corona

Ternyata Ini Alasan Keluarga Tak Boleh Dekati proses Pemakaman Jenazah Covid-19

“Dalam setiap tahap itu, kami juga memberikan disinfektan untuk mematikan virus corona tidak menyebar,” jelas dr. Novianto.

Editor: Isvara Savitri
LUCAS JACKSON/REUTERS via KOMPAS.COM
Suasana dari udara saat drone menunjukkan jenazah korban virus corona dimakamkan di pemakaman massal Hart Island, New York, Amerika Serikat (AS). Foto diambil pada 9 April 2020. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Penularan virus corona dari jenazah pasien Covid-19 adalah dari droplet yang keluar dari lubang-lubang di tubuh saat dilakukan tindakan.

Maka penutupan pada lubang-lubang tersebut menjadi penting untuk mencegah cairan keluar dari tubuh.

Dokter Spesialis Forensik & Mediklegal RSUD dr. Moewardi, dr. Novianto Adi Nugroho, SH., M.Sc, Sp.FM, menjelaskan proses penanganan jenazah pasien virus corona memang harus melewati prosedur panjang.

Hal itu penting dilakukan tidak lain untuk meminimalkan risiko penularan virus corona dari tubuh jenazah pasien Covid-19 ke orang yang masih hidup, terutama petugas yang menangani.

Pelapisan jenazah positif corona
Dalam pelapisan tubuh jenazah pasien virus corona sendiri, kata dia, petugas baiknya tidak hanya menggunakan satu pastik, tapi dua plastik.

Berikut ini simulasi tahapan pengamanan jenazah pasien positif virus corona maupun pasien dengan pengawsan (PDP) Covid-19 yang beragama muslim:

  1. Jenazah
  2. Dilapisi plastik
  3. Dilapisi kain kafan
  4. Dilapisi plastik lagi
  5. Dilapisi kantong jenazah
  6. Baru dimasukkan ke dalam peti untuk kemudian dimakamkan

“Dalam setiap tahap itu, kami juga memberikan disinfektan untuk mematikan virus corona tidak menyebar,” jelas dr. Novianto dalam talkshow yang disiarkan secara live streaming oleh akun media RSUD Dr. Moewardi, Selasa (14/4/2020).

Jenazah pasien corona sudah aman, tapi...
dr. Novianto menyatakan jenazah pasien Covid-19 sebenarnya sudah aman jika telah ditangani dengan tahapan di atas.

Artinya, dari jenazah kecil kemungkinan bisa menularkan virus corona kepada orang di sekitar.

Meski demikian, menurut dia, pihak keluarga maupun peziarah tetap dianjurkan untuk tidak mendekati lokasi pemakaman sebelum prosesnya dinyatakan selesai oleh petugas.

Hal itu penting bukan karena keluarga maupun peziarah bisa tertular virus corona dari jenazah pasien virus corona yang sedang maupun telah dikubur, melainkan dari petugas yang mengurus.

“Petugas mungkin kan telah menangani jenazah virus corona dari awal dan kita tidak tahu kondisinya. Bisa jadi virus ada pada APD (alat pelindung diri) yang dipakai para petugas,” jelas dia.

dr. Novianto menjelaskan, setelah semua prosedur jenazah pasien corona dilaksanakan dengan baik, keluarga baru dapat turut dalam penguburan jenazah.

Dia menegaskan, penguburan jenazah pasien corona dapat dilakukan di tempat pemakaman umum (TPU) sesuai syarat-syarat TPU.

Setidaknya, lokasi pemakaman jenazah memiliki jarak 50 meter dengan sumber air tanah untuk minum dan 500 meter dari pemukiman.

“Pastikan selama penguburan maupun kremasi, tanpa membuka kembali peti jenazah,” jelas dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Keluarga Tak Boleh Dekati Proses Pemakaman Pasien Covid-19".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved