Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tips Hadapi Virus Corona

Imbauan Physical Distancing Sebabkan Orang Tak Mau Menolong Korban Kecelakaan, Ini Kata Dokter

Penggunaan masker jelas penting dilakukan masyarakat apalagi saat ingin menolong korban kecelakaan yang butuh penanganan cepat.

Editor: Isvara Savitri
TRIBUN-BALI.COM
Ilustrasi Kecelakaan 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Saat ini masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga jarak dengan orang lain sebagai upaya mencegah penularan virus corona (Covid-19).

Namun sebagian orang menindaklanjuti imbauan ini berlebihan.

Hal tersebut terbukti dari beberapa kabar yang menyebutkan orang jadi enggan menolong korban kecelakaan maupun orang diduga mati mendadak.

Menanggapi fenomena ini, Dokter Spesialis Forensik & Mediklegal RSUD dr. Moewardi, dr. Novianto Adi Nugroho, Sh., M.Sc, Sp.FM, menilai tak masalah jika masyarakat ingin menolong korban kecelakaan atau diduga mati mendadak.

Lebih baik hubungi petugas medis
Namun memang, di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, masyarakat disarankan untuk lebih dulu memerhatikan keselamatan diri terkait pencegahan penularan virus corona sebelum menolong orang lain.

Sebagai contoh, siapa saja kini dianjurkan untuk menggunakan masker setiap kali keluar rumah guna menahan droplet mengandung virus corona serta mencegah sentuhan tangan ke mulut dan hidung.

Penggunaan masker ini jelas penting dilakukan masyarakat apalagi saat ingin menolong korban kecelakaan yang butuh penanganan cepat.

Tapi jika memungkinkan, masyarakat lebih baik menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat untuk meminta bantuan penanganan pada korban kecelakaan maupun seseorang yang diduga mati mendadak.

Jika terpaksa harus menolong sendiri, dr. Novianto pun menyarankan bagi siapa saja untuk segera membersihkan diri, seperti mencuci tangan atau mandi dengan sabun dan mengganti pakaian.

“Setelah pulang dari kegiatan luar rumah kini sebaiknya bisa langsung mandi dan ganti baju,” jelas dia dalam talkshow yang disiarkan secara live streaming lewat akun media RSUD Dr. Moewardi, Selasa (14/4/2020).

Jika harus menolong, lakukan karantina mandiri
Senada, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Warigit Dri Atmoko, Sp.PD., M.Kes, menyarankan masyarakat lebih baik menghubungi petugas medis terdekat ketika mendapati korban kecelakaan atau seseorang diduga mati mendadak.

Hal itu dikarenakan, di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, siapa saja yang belum dikenal dan belum diketahui kondisi medisnya secara pasti, bisa dianggap suspek infeksi corona.

“Yang pertama, harus jelas dulu. Tapi kalau tidak tahu kondisi korbannya, ada baiknya kita menghubungi petugas medis terdekat atau menggunakan APD saat menolong,” jelas sosok yang akrab disapa dr. Yongki itu.

dr. Yongki menyampaikan, jika terpaksa harus menolong atau terlanjur menolong korban, masyarakat tersebut alangkah baiknya melakukan karantina mandiri sekarang.

Jika selama 14 hari masa karantina timbul kelihan seperti batuk, pilek, demam, dianjurkan untuk mendatangi rumah sakit rujukan Covid-19 guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Menyikapi Korban Kecelakaan di Tengah Pandemi Covid-19".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved