Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Seorang Pria Bernama Sultan Rela Pinjamkan Rumah Pribadi untuk Dijadikan Tempat Isolasi

Sultan mengatakan, ide meminjamkan rumahnya untuk dijadikan ruang karantina karena prihatin melihat fenomena pandemi Covid-19 yang semakin mewabah.

Editor: Rizali Posumah
KOMPAS.COM/JUNAEDI
Warga bernama Sultan rela pinjamkan rumahnya untuk dijadikan tempat karantina pasien Covid-19. 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Seorang warga bernama lengkap Sultan Syaifullah Ahmad rela meminjamkan rumah pribadinya untuk dijadikan ruang karantina bagi warga pendatang yang akan menjalani isolasi mandiri.

Sultan adalah warga di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Rumah karantina miliknya itu terletak di Dusun Garassi, Desa Nepo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Sultan meminjamkan rumah pribadinya tanpa dibayar sepeser pun untuk dijadikan ruang karantina mandiri oleh pemerintah setempat.

Sultan mengatakan, ide meminjamkan rumahnya untuk dijadikan ruang karantina karena prihatin melihat fenomena pandemi Covid-19 yang semakin mewabah.

Oleh karena itu, ia pun ingin berpartispiasi untuk membantu pemerintah dalam penanganan wabah Covid-19.

“Semua harus berpastisipasi bersama. Mudah-mudahan tempat karantina ini bisa membantu di tengah kecemasan menghadapi pandemi corona,” jelas Sultan, Senin (13/4/2020).

Di rumah panggung ini terdapat beberapa ruang kamar tidur yang mampu menampung hingga 16 orang dan dilengkapi fasilitas berupa listrik, air, tempat tidur, dapur dan ruangan tamu yang cukup luas.

Rumah karantina Covid-19 tersebut saat ini sudah dihuni dua orang pasien yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) yang baru pulang dari luar daerah. 

Keduanya adalah mahasiswa sekolah politeknik yang baru saja pulang Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Bontang, Kalimantan Timur dan Pontianak, Kalimantan Barat.

Nur Hikmah, salah satu mahasiswa yang dikarantina di tempat ini, mengaku mengikuti prosedur penanganan Covid-19, termasuk untuk warga yang baru datang dari luar daerah.

Nur Hikmah berharap ia baik-baik saja selama menjalani masa karantina selama 14 hari.

“Karena ini prosedur untuk kebaikan semua orang, ya harus dijalani,” jelas Nur Hikmah.

Sebelum ditempati, rumah ini sebelumnya telah dibersihkan terlebih dahulu dengan cara disemprot cairan disinfektan di setiap ruangan kamar agar tetap steril.

Kedua pasien yang akan menjalani isolasi mandiri di rumah ini mengaku sangat senang dengan adanya rumah karantina mandiri ini.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved