Tips Hadapi Virus Corona
Risiko Tinggi Sakit Parah Karena Virus Corona, Ini Cara Penderita Asma Agar Tak Terjangkit
Penderita penyakit tertentu, seperti asma berisiko tinggi memiliki konsekuensi serius yang timbul dari infeksi Covid-19
Namun, studi yang diterbitkan dalam Jurnal Endocrine Society's Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism mengungkap fakta baru.
Dalam studi itu disebutkan, individu yang menggunakan hormon steroid (glukokortikoid) untuk kondisi asma, alergi, dan radang sendi tidak dapat memunculkan respons stres yang normal dan berisiko tinggi jika terkena virus corona.
"Penderita asma dengan pertahanan kekebalan yang terhambat, atau telah dirawat di rumah sakit karena asma dalam 12 bulan terakhir, berisiko tinggi merasakan sakit berlebih akibat virus corona."
Dilansir dari Heathline, Dr. Jonas Nilsen, co-founder Practio mengatakan, vaksinasi perjalanan dan layanan spesialis saran penyakit menular.
Jangan tinggalkan obat asma
Orang dengan penyakit asma masih dapat menurunkan risiko infeksi atau mengembangkan komplikasi Covid-19 yang serius.
Poin pentingnya, terus gunakan inhaler asma setiap hari sesuai resep.
"Ini akan membantu mengurangi risiko serangan asma yang dipicu oleh virus pernapasan, termasuk virus corona," kata Nilsen.
Pastikan kita memiliki persediaan obat asma yang banyak, termasuk inhaler perawatan dan penyelamatan.
"Bicaralah dengan dokter, perusahaan asuransi, dan apoteker tentang membuat persediaan darurat obat resep seperti inhaler jika kita dikarantina atau perlu tinggal di rumah untuk jangka waktu lama."
Demikian kata Dr. Florencia Segura, dokter anak di Einstein Pediatrics of Vienna, Virginia.
ACAAI menyarankan, penderita asma juga harus rajin berkonsultasi dengan pakar kesehatan lewat telepon untuk mempertahankan kontak rutin dan janji temu ahli alergi mereka.
Mengelola stres
Stres juga dapat menghambat sistem kekebalan tubuh kita, dan orang-orang dengan asma bisa sangat stres mengetahui risiko mereka terkena komplikasi Covid-19 dapat meningkat.
"Sudah umum kecemasan dapat menyebabkan serangan asma, atau memperburuknya setelah kita terkena asma," kata Heilbron.