Pekan Suci di Manado Tahun Ini Sangat Berbeda, Di antaranya Gereja Tanpa Kehadiran Umat
Kesederhanaan itu pula yang dirasakan keluarga Manewus Lambonan, umat Stasi Fransiskus Xaverius Maumbi Paroki Santa Ursula Watutumou.
Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
Yesus juga berteriak "Allah mengapa Engkau meninggalkan Aku", kenisah Bait Allah terbelah dua, tapi kepala pasukan mengatakan "orang ini Anak Allah"
Dengan memberikan Diri-Nya, Yesus membawa damai bukan perang.
Uskup lalu mengajak untuk menghayati salib ini.
"Pikullah salib (juga dengan berdiam di rumah) bukan hanya keselamatan diri sendiri tapi keluarga kita dan orang di sekitar kita," katanya.
Anggota keluarga Manewus Lambonan mengikuti semua Tata Perayaan Ekaristi (TPE) di televisi layaknya saat di gereja.
Mereka duduk dengan khidmat mengikuti misa "jarak jauh" itu.
Saat komuni, mereka bersama-sama mendoakan doa "Komuni Batin" bersama-sama.
Saat komuni, mereka bersama-sama mendoakan doa "Komuni Batin" bersama-sama.
Ini doanya :
Yesusku,aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu, dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.
Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,dan jangan ijinkan aku terpisah dari-Mu. Amin.
Usai misa, mereka berdoa dan refleksi pribadi
Tak lama kemudian, Max Rumimpunu, ketua wilayah rohani Santa Agnes, tempat di mana Keluarga Manewus Lambonan berada membagikan Palma yang sudah diberkati di gereja paroki.