Pekan Suci di Manado Tahun Ini Sangat Berbeda, Di antaranya Gereja Tanpa Kehadiran Umat
Kesederhanaan itu pula yang dirasakan keluarga Manewus Lambonan, umat Stasi Fransiskus Xaverius Maumbi Paroki Santa Ursula Watutumou.
Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
Misa tanpa kehadiran umat itu sederhana.
Tiada perarakan tapi ada pemberkatan Daun Palma.
Ada pula pembacaan Kisah Sengsara.
Nantinya, tanpa berbondong-bondong, ketua wilayah rohani akan mengambilnya dan membawanya ke masing-masing rumah.
Uskup dalam khotbahnya mengatakan hari ini kita masuki Pekan Suci.
Hari ini kita masuk jantung misteri keselamatan.
Dengan merayakan ini kita tahu bahwa ada kebangkitan usai kematian, ada kemenangan di balik sikap saling mengalah.
Baginya inilah kisah keselamatan
Ada dua bagian.
Pertama, teriakan Hosana
Kedua, ada teriakan salibkan dia..
Semua itu kongkrit
Uskup lalu mengatakan alasan Yesus disebut Juru Selamat.
Yesus menderita dan mati demi dosa-dosa manusia.
Seperti kata Yesaya, Yesus adalah hamba yang mengosongkan diri..
Menurut Paulus dalam surat kepada jemaat di Filipi, Yesus melayani Bapa-Nya, Yesus taat kepada Bapa-Nya.