Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Suka Merasa Tidak Bisa Berpikir Jika Belum Minum Kopi? Ini Faktanya

Penelitian menunjukkan, minum tiga cangkir kopi sehari dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif pada lansia yang berlum mengalami demensia.

Editor: Isvara Savitri
Igor Sinkov
Ilustrasi kopi di pagi hari 

Penggunaan kafein jangka panjang juga tidak terlepas dari efek samping berupa tulang yang lebih mudah keropos.

Hal itu dikarenakan, kafein dapat menghambat penyerapan kalsium di usus dan meningkatkan ekskresi atau pengeluaran kalsium saat buang air kecil.

Bagi para lansia yang meminum kopi sebaiknya juga diimbangi dengan meminum susu dan melakukan pemeriksaan kepadatan massa tulang secara berkala.

Dalam Buku Otak & Perilaku (2018) karya Prof. Dr. Kris H. Timotius, dijelaskan juga bahwa minum kopi bisa menimbulkan kebaikan.

Kafein yang terdapat di kopi di antaranya bermanfaat untuk:

  • Mengakibatkan gairah (arousal)
  • Meningkatkan kesiagaan (alertness)
  • Menghilangkan rasa kantuk (sleepness)

Kafein diketahui dapat memblokir reseptor yang berperan neuromodulator adenosine, dan meningkatkan pelepasan dopamine serta asetilkholin.

Karena adenosine mempunyai efek sedatif dan efek depresif, maka pemblokiran reseptornya akan menimbulkan arousal atau terjaga.

Tapi hal ini juga bisa menimbulkan efek samping, sebagai berikut:

  • Pusing kepala
  • Lelah
  • Kecemasan
  • Keadaan goncang (shakiness)
  • Keinginan (craving)

Terlalu banyak minum kopi bahkan dapat terbangun dalam keadaan pusing karena kurangnya waktu tidur.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Fakta di Balik Anggapan "Otak Tak Bisa Berpikir Jika Belum Minum Kopi"".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved