Tips Menghadapi Virus Corona
Para Pendeta Meninggal karena Virus Corona, 7 Langkah Ini Perlu Dilakukan Semua Pihak Gereja
Di kalangan umat kristian berita tentang meninggalnya pendeta dari beberapa gereja lokal akibat virus corona menjadi perbincangan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Wabah virus corona yang melanda Indonesia sungguh terasa menyedihkan.
Tak sedikit masyarakat yang menjadi korban keganasan virus covid-19, terlebih para pemimpin agama.
Di kalangan umat kristiani berita tentang meninggalnya pendeta dari beberapa gereja lokal akibat virus corona menjadi perbincangan
Seperti dikabarkan bahwa beberapa waktu lalu ada dua pendeta itu jatuh sakit setelah menghadiri seminar dari GPIB di Hotel Aston Bogor pada 25-28 Februari 2020.
Beberapa pendeta lain juga dilaporkan meninggal dunia dengan diagnose infeksi virus corona.
Kabar ini tentunya membuat kekuatiran yang semakin besar khususnyab agi pihak gereja dan jemaat. Tapi perlu diketahui bahwa kasus serupa juga sempat terjadi di gereja-gereja di Singapura.
Virus corona yang sempat merebak di negara ini membuat semua pihak gereja Singapura harus mengambil langkah ekstrim yaitu penutupan gereja untuk sementara waktu.
Karena salah satu cara penyebaran virus diyakini terjadi dari sebuah perkumpulan yang melibatkan banyak orang.
Untuk mengatasi dampak yang lebih besar, pihak gereja Singapura pun mengikuti aturan pemerintah dengan melakukan proses pemeriksaan, refleksi dan tindakan mandiri selama sebulan penuh.
Seluruh denominasi gereja pun diminta untuk meniadakan layanan minggu dan menutup sekolah-sekolah Kristen.
Ada 7 langkah yang dilakukan gereja Singapura dalam menanggulangi penyebaran virus selama sebulan belakangan ini, diantaranya:
1. Meniadakan ibadah gereja untuk sementara waktu
Meski pada awalnya di kalangan pendeta terjadi pertentangan dengan kebijakan penutupan gereja. Namun setelah berkali-kali mengadakan pertemuan akhirnya gereja memutuskan untuk memilih lebih bijaksana dalam menangani wabah virus ini.
Namun gereja menekankan bahwa mereka tutup bukan karena rasa takut, melainkan menunjukkan bahwa wabah ini patut ditangani dengan serius.
"Ini adalah jalan yang sulit untuk dilalui, karena kami harus menyampaikan keselamatan kepada anggota kami, dengan cara menerapkan langkah-langkah kesehatan yang direkomendasikan, namun tidak menyerah pada iklim budaya ketakutan, kecemasan dan keegoisan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/pendeta-55555.jpg)