Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen: Bertobat di Jumat Agung
Firman Tuhan hari ini: Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. (ayb 28).
Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
Demas mengatakan harusnya mereka sadar diri, sebab mereka sudah bersalah karena kejahatan mereka.
Seharusnya mereka berdua takut kepada Allah atas hukuman yang akan mereka terima akibat kejahatan mereka.
Tapi Yesus, kata Demas, Dia adalah orang benar.
Dia (Yesus) tidak berbuat sesuatu yang salah.
Inilah pertobatan pertama di Jumat Agung ketika Yesus disalib.
Demas pun memohon kepada Yesus katanya: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." (Luk 23:42)
Di tengah penderitaan-Nya dan di detik-detik terakhir menjelang ajal-Nya, Yesuspun menyambut dengan sukacita pengakuan dosa dan pertobatan Demas.
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Luk 23:43).
Sahabat Kristus, inilah pertobatan pertama di Jumat Agung pertama pada puncak kesengsaraan Yesus.
Demas sadar bahwa dia telah bersalah dan pantas dihukum.
Karena itu dia mengaku dosa, memohon ampun kepada Allah dan bertobat.
Meski kehidupannya sudah akan berakhir beberapa saat lagi, namun Yesus berkenan mengampuni Demas dan menerimanya bersama Yesus di Sorga mulia.
Kita yang hidup di zaman now, adakah kita masih mengeraskan hati seperti Gestas yang mungkin merasa benar karena merasa seorang keturunan Yahudi? Kita juga merasa benar karena kita pejabat, bos, pelayan, yang dihormati dan lain-lain?
Ingatlah bahwa tak ada satupun di antara kita yang tidak berdosa. Firman Tuhan: "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita." (1 Yoh 1:18)
Karena itu, di Jumat Agung ini, marilah kita datang kepada Tuhan Yesus.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/renungan-harian-kristen-rela-menderita-orang-kristen-sejati-pasti-melewati-penderitaan.jpg)