Kesehatan
Selain memberi Manfaat Bagi Tubuh, Berjemur Rupanya Juga Memiliki Dampak Negatif
Paparan sinar matahari seperti dua sisi mata uang, ada manfaat tapi ada juga sisi negatifnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Di tengah wabah virus corona muncul banyak informasi untuk mencegah penularan virus ini.
Salah satu yang bermunculan sejak beberapa waktu lalu adalah anjuran berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), membenarkan melakukan sun-exposures atau berjemur dapat bermafaat untuk kekebalan tubuh jika dilakukan dengan tepat.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi Surakarta itumenjelaskan paparan ringan sinar matahari terutama pada jam tertentu seperti antara pukul 08.00-09.00 atau pukul 11.00-13.00, dapat meningkatkan produksi vitamin D yang juga bermanfaat untuk kekebalan tubuh.
“Untuk durasinya, cukup 10-15 menit saja setiap kali berjemur. Sedangkan intensitasnya, berjemur cukup dilakukan 2-3 kali dalam seminggu untuk menghasilkan vitamin D yang memadai,” jelas dr. Pras saat diwawancara Kompas.com, Senin (6/4/2020).
Namun, menurut dia, peran sinar matahari tetap saja seperti dua sisi mata uang.
Artinya, ada manfaat dan ada juga risikonya.
Dampak buruk
dr. Pras menerangkan, paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menimbulkan efek kontra produktif, yaitu menyebabkan sistem imunitas menjadi tertekan.
“Apalagi kalau paparan sinar matahari terjadi dalam jangka waktu lama antara pukul 09.00-15.00 WIB,” terang Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Profesi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) itu.
Dampak buruk itu, kata dia, bisa semakin parah apabila dilakukan oleh individu-individu dengan tipe kulit I atau II yang memang mudah mengalami sunburn atau terbakar surya, seperti orang-orang Jepang, Cina, Korea, Eropa atau Amerika Utara.
Berbeda dengan kulit orang Indonesia yang tergolong tipe Kulit IV sawo matang, yang sulit mengalami sunburn, tapi mudah mengalami tanning atau kulit menjadi kecokelatan.
dr. Pras menyebut tipe kulit tersebut merujuk pada Fitzpatrick Skin Scale.
Lebih jelas, dia membeberkan beberapa efek akut paparan sinar ultraviolet dari matahari, di antaranya yakni:
- Sunburn yang ditandai dengan kemerahan tanning
- Kerusakan DNA kulit
- Penurunan fungsi kekebalan tubuh
Sedangkan efek kronis dari paparan sinar UV matahari yang patut diwaspadai, yakni:
- Terjadinya premature aging atau proses penuaan dini
- Kerusakan DNA yang berkepanjangan, penurunan kekebalan tubuh yang berkepanjangan
- Terjadinya kanker kulit
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baik Buruk Dampak Berjemur bagi Kesehatan".