Pilkada Serentak Ditunda
Dampak Negatif Pilkada Ditunda, Amalia Landjar: Bakal Menyerang Mental Kami Para Bakal Calon
Tak terkecuali tahapan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 menyusul rencana KPU RI terkait penundaan Pilkada 2020.
Penulis: Siti Nurjanah | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Wabah virus corona atau Covid-19 yang melanda Indonesia menjadi alasan utama terancam batalnya berbagai event besar diberbagai wilayah di Indonesia termasuk di Sulawesi Utara (Sulut).
Tak terkecuali tahapan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 menyusul rencana KPU RI terkait penundaan Pilkada 2020.
Terkait hal itu, tak sedikit tanggapan datang dari para calon kandidat petarung Pilkada 2020.
Satu di antaranya bakal calon Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Amalia R Landjar.
Ama sapaan putri Bupati Boltim Sehan Landjar mengatakan, untuk masalah ditundanya Pilkada 2020 satu atau dua bulan ke depan merupakan hal yang wajar.
Namun, menurutnya apabila ada penundaan jangka panjang akan mengakibatkan diperpanjang masa sosialisasi dan kampanye seperti halnya tahun 2015.
"Ya saya rasa, menurut saya pribadi kalau ditunda satu atau dua bulan sih masih batas wajar, tapi kalau ditunda sampai setahun saya pikir ini tidak wajar lagi karena ada beberapa kerugian yang akan berdampak ke masyarakat," jelasnya.
Ia menambahkan, keraguan yang akan berdampak ke masyarakat di antaranya pertama kemungkinan besar akan terjadi konflik horizontal, kedua akan membutuhkan biaya yang sangat besar dalam pelaksaan dan yang ketiga ekonomi masyarakat akan terganggu karena masyarakat akan terfokus dalam pelaksanaan kampanye yang berkepanjangan.
"Buat saya pribadi sebagai bakal calon dampak positifnya tidak ada, justru dampak negatif yang dalam hal ini menyerang mental kami para bakal calon karena tertundanya segala macam proses baik di KPU bahkan di dalam Parpol," jelasnya. (ana)
• Berikut Cara Agar Anda Tak Terinfeksi Virus Corona, Termasuk Jaga jarak