Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Donald Trump Sebut AS Bakal Masuk Titik Angka Kematian Mengerikan, Optimistis Segalanya Akan Berubah

AS akan mencapai titik siklus tertinggi dalam waktu dekat berkenaan dengan angka kematian yang ditimbulkan.

Editor: Alexander Pattyranie
Twitter
Donald Trump 

TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON DC - Penyebaran virus corona/Covid di dunia terus meningkat.

Angkat kematian akibat Pandemi Covid-19 ini juga terus meningkat.

Amerika Serikat (AS) satu di antara negara yang mengalami hal ini.

Dikutip dari Tribunnews.com, Senin (06/04/2020), AS akan mencapai titik siklus tertinggi dalam waktu dekat

berkenaan dengan angka kematian yang ditimbulkan. 

Pernyataan itu dikeluarkan Presiden AS Donald Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih Minggu (05/04/2020).

Mengutip Sky News, Donald Trump mengistilahkan puncak siklus itu sebagai "titik mengerikan".

Dalam keterangannya, Trump menjelaskan Amerika Serikat akan mengalami "penurunan level" di sejumlah

klaster seusai titik puncak tersebut.

"Kami akan mencapai titik mengerikan mengenai angka kematian virus corona.

Tapi setelah dari sana, segalanya berubah. Saat ini kami tengah mendekatinya," kata dia dilansir Kompas.com.

Pernyataan itu diperkuat dengan serangkaian peringatan yang dilontarkan oleh pejabat kesehatan, bahwa

mereka akan mengalami "momen Pearl Harbor".

Keterangan itu juga diperkuat oleh beberapa pernyataan dari para pejabatnya sebelumnya.

Seperti Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci.

"Saya tidak akan berkata kami sudah menanganinya. Itu akan menjadi keterangan palsu," jelas Fauci kepada

CBS Sunday dikutip AFP Senin (6/4/2020).

Kepala Badan Kesehatan Nasional, Laksamana Madya Jerome Adams, bahkan memberikan peringatan yang

tidak kalah keras mengenai wabah Covid-19.

Saat diwawancarai Fox News, mantan Komisioner Kesehatan Indiana itu mengungkapkan bahwa mereka

akan mengalami pekan paling menyedihkan bagi AS.

"Ini akan menjadi momen Pearl Harbor, momen 9/11.

Hanya saja, ini tidak terjadi secara lokal," ujar Adams merujuk pada tragedi serangan 11 September 2001.

Berdasarkan data yang dipaparkan Universitas John Hopkins, Negeri "Uncle Sam" mencatatkan lebih

dari 1.200 korban meninggal dalam 24 jam terakhir.

Kampus asal Baltimoer yang mengikuti perkembangan kasus Covid-19 di seluruh dunia memaparkan,

kini AS melaporkan 337.072 kasus dan 9.633 korban meninggal.

Presiden 73 tahun itu menuturkan, saat ini pihaknya sudah menerima hasil tes virus corona dari sekitar

1,67 juta orang seantero negara. 

Trump menuturkan angka mortalitas di Negara Bagian New York yang mulai menurun merupakan pertanda bagus.

"Jauh dari pada apa yang dilakukan negara lain lakukan," jelasnya.

Kebanyakan negara bagian kini sudah menerapkan aturan shelter-in-place (tinggal di rumah).

Masih ada sembilan wilayah yang belum melakukannya. Adams menyiratkan bahwa pemerintah pusat tidak

akan memberikan instruksi berskala nasional agar semua orang berdiam di rumah.

Dia juga menyatakan, sembilan negara bagian yang tidak menerapkan peraturan tersebut merupakan

lumbung pangan terbesar AS.

Meski begitu, Adams menyerukan supaya para pemimpin bisa mempertimbangkan meminta warganya tidak

ke mana-mana selama 7-10 hari.

"Selalu ada cahaya di ujung terowongan jika semua orang memainkan bagiannya," jelas jenderal yang

menjabat sejak 2017 tersebut.

(Ardi Priyatno Utomo/Kompas.com)

BERITA TERPOPULER :

 Gratis 3 Bulan, Dapatkan Token Listrik PLN, Akses di www.pln.co.id, Masukkan Nomor ID Pelangganmu

 30 Gambar Poster Covid-19 atau Virus Corona yang Cocok Dibagikan untuk Bahan Edukasi di Medsos

 Jenazah Perempuan PDP Covid-19 Ditolak Warga, Salat Pun Dilakukan di Tengah Sawah

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Donald Trump Sebut Amerika Segera Masuki 'Titik Mengerikan' Angka Kematian karena Virus Corona

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved