Tips Mencegah Virus Corona
Apakah Mata Merah Pertanda Gejala Covid-19? Peneliti Amerika Ungkap Begini
Konjungtiva merupakan lapisan jaringan transparan dan tipis yang melapisi kelopak mata bagian dalam dan menutupi bagian putih mata.
Termasuk menghindari menyentuh mata dan wajah mereka.
Serta mengenakan kacamata alih-alih lensa kontak selama wabah virus corona.
"Meskipun mata merah adalah penularan yang jarang dari penyakit ini, kita harus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegahnya, termasuk sering mencuci tangan," beber Dr Prachi Dua, dokter mata di Rmah Sakit Mata, Telinga, dan Tenggorokan di Manhattan.
"Pasien dan dokter harus menyadari, Covid-19 bisa ditularkan melalui mata merah, bengkak, dan robek."
"Pasien-pasien ini harus mendapat perawatan tepat untuk diagnosis dan pencegahan penularan yang tepat," imbuhnya.
Alfred Sommer, seorang profesor epidemiologi dan kesehatan internasional di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg di Baltimore, menulis editorial yang menyertai penelitian ini.
"Ini adalah peringatan bagi orang-orang, konjungtiva bisa menjadi sumber infeksi yang mungkin menyebar ke orang lain," ujar dia.
Itu berarti (Covid-19) bisa menyebar melalui air mata orang.
Ketika dokter memeriksa mata, atau bahkan saat seseorang menggosok matanya.
Hal tersebut bisa menyebabkan mereka mendapatkan virus corona di jari-jari mereka dan kemudian menyentuh orang lain, kata Sommer.
Ia mencatat, pedoman dari American Academy of Ophthalmology merekomendasikan pemeriksaan mata rutin sebaiknya tidak dilakukan selama pandemi.
Tentu saja, imbuh Sommer, keadaan darurat yang memengaruhi penglihatan seseorang masih perlu segera diobati.
"Orang-orang bisa menunggu satu atau dua bulan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin," ucap Sommer.
"Anda bisa mendapatkan kacamata baru kapan saja, Anda tidak harus melakukannya di tengah pandemi," tandasnya.
Dilansir cdc.gov, gejala corona muncul pada 2 hingga 14 hari setelah seseorang terpapar.