Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Achmad Yurianto: 70 Persen Individu yang Tertular Covid-19 Tak Rasakan Gejala

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dengan kondisi saat ini.

Editor: Rizali Posumah
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz (NOVA WAHYUDI)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto bersiap menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Berdasarkan data hingga Jumat (27/3/2020) pukul 12.00, jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 1.046 orang di 27 provinsi se-Indonesia dengan jumlah pasien sembuh mencapai 46 orang dan meninggal dunia mencapai 87 orang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - 70 persen individu yang positif tertular Covid-19 tidak merasakan gejala gangguan kesehatan.

Demikian yang dikatakan Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, 

Yuri mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dengan kondisi ini.

"Hati-hati, sekarang gambaran yang terbanyak hampir sekitar di atas 60 persen atau ada yang mengatakan sampai 70 persen penderita positif Covid-19 ini tanpa gejala atau kita sudah mengenal dengan sebutan OTG yakni orang tanpa gangguan, " ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (6/3/2020).

Yuri menjelaskan, individu tersebut bisa saja merasa tidak sakit karena tidak merasakan gangguan apapun pada tubuhnya.

"Atau bahkan dengan gangguan minimal, karenanya disebut tanpa gejala. Itu kemudian bisa menjadi potensi untuk terjadinya sumber penyebaran baru," lanjutnya.

Sehingga, Yuri menyarankan seluruh masyarakat menunda pulang kampung atau mudik lebih dulu.

Jika tidak, potensi penularan saat masyarakat bepergian ke kampung halaman atau ke daerah lain semakin tinggi.

"Selalu kami katakan bahwa risikonya terlalu tinggi kalau kita harus bepergian dalam situasi yang seperti ini. Karena ada perjalanan panjang yang kita lakukan."

"Sangat mungkin akan ketemu dengan banyak orang kemudian memunculkan risiko-risiko yang lebih besar, " tambah Yuri. 

Sebelumnya, Yurianto mengatakan, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan hingga Sabtu (4/4/2020) pemerintah melihat adanya tren penularan Covid-19 dari individu positif yang tidak menunjukkan gejala tertentu.

Kemudian, orang yang terjangkit Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala ini berpindah ke kota atau daerah lain.

"Sebaran kasus baru muncul akibat pergerakan orang tanpa gejala (OTG) yang berasal dari kota-kota besar tempat ditemukannya jumlah penularan tertinggi Covid-19."

"Lalu mereka menularkan ke warga sekitar (daerah tujuan)," jelas Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB. 

Oleh karena itu, Yuri mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah dan menunda untuk bepergian ke manapun hingga pandemi Covid-19 berakhir.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved