Kesehatan
Kenali Sindrom Tourette, Dari Gejala Hingga Cara Mengobatinya
Banyak di antara kita belum mengenal sindrom tourette. Begini gejala, penyebab dan pengobatannya.
Komplikasi
Orang yang menderita sindrom tourette seringkali mengalami gangguan kesehatan mental dan gangguan perilaku.
Sebagian besar orang yang menderita sindrom ini juga seringkali mengalami gangguan berikut:
- Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (ADHD).
- Gangguan obsesif kompulsif
- Masalah perilaku seperti agresi, kemarahan atau perilaku yang melanggar norma sosial.
- Kecemasan berlebihan.
- Gangguan belajar
- Defisit keterampilan dan fungsi sosial.
- Masalah proses sensorik.
- Gangguan tidur.
- Pengobatan
Melansir laman WebMD, gejala sindrom tourett biasanya terjadi secara ringan sehingga tidak memerlukan pengobatan khusus.
Apabila gejala yang terjadi telah menganggu kehidupan sosial, dokter biasanya akan memberikan obat khusus.
Obat-obatan yang diresepkan oleh dokter biasanya seperti berikut:
- Haloperidol, fluphenazine, dan pimozide yang bekerja dengan mempengaruhi bahan kimia otak yang disebut dopamin untuk mengendalikan gerakan.
- Clonidine dan guanfacine yang merupakan obat tekanan darah tinggi juga bisa diresepkan pada pasien sindrom tourret.
- Fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil), sertraline (Zoloft), dan antidepresan lainnya, yang dapat menghilangkan kecemasan, kesedihan, dan gejala obsesif-kompulsif.
Selain menggunakan obat-obatan, dokter juga akan memberikan terapi bicara atau perilaku.
Terapi juga bisa dilakukan dengan bantuan seorang psikolog atau konselor untuk membantu pasien menghadapi masalah sosial yang dihadapinya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sindrom Tourett: Gejala, Penyebab hingga Pengobatan".