Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Pasien Positif Covid-19 yang Meninggal di Balikpapan Berasal dari Klaster Ijtima Ulama

Pasien virus corona dari klaster acara Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia yang digelar di Sulawesi Selatan meninggal dunia.

Editor: Rizali Posumah
via Kompas.com
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memberikan keterangan pers di Balikpapan, Minggu (29/3/2020). Dalam keterangannya diumumkan bahwa salah satu pasien virus corona telah meninggal dunia. 

"Satpol PP dan Dishub hanya berjaga-jaga agar tidak ada pihak yang tidak berkepentingan mendekat ke pemakaman sebelum pemakaman ditutup," ujar dia.

Jumlah pasien positif corona di Kalimantan Timur, hingga Sabtu (28/3/2020) mengalami penambahan sebanyak enam orang.

Dengan demikian, total pasien positif corona di Kaltim menjadi 17 orang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi Muhammad Ishak mengatakan, enam pasien positif tersebut semuanya warga Balikpapan yang sebelumnya berstatus PDP.

VIRAL, Mempelai Pakai Jas Hujan & Masker saat Akad Nikah, Ternyata Pria ODP Corona

Asyik Dimainkan Saat Karantina, Mari Mengenal Until Tomorrow Challenge dan Tantangan Lainnya

20 Perusahaan yang Berlomba Ciptakan Vaksin Covid-19

Setelah World Health Organization (WHO) mendeklarasikan Covid-19 sebagai pandemi, semua mata tertuju pada pengembangan vaksin.

WHO menyebutkan saat ini terdapat 20 perusahaan yang berlomba menciptakan vaksin Covid-19.

Empat di antaranya menjadi kandidat kuat karena telah dites pada hewan.

Satu di antara empat calon vaksin tersebut dibuat oleh Moderna, perusahaan bioteknologi berbasis di Boston, AS.

Calon vaksin ini akan segera diuji pada manusia dalam waktu dekat.

Percepatan pembuatan vaksin ini sebagian besar bisa terwujud karena China yang cepat menemukan materi genetik virus SARS-CoV-2.

China menyebarkan runutan materi genetik ini pada Januari.

Tak ada yang menyangka pandemi saat ini disebabkan oleh salah satu jenis virus corona.

Para ahli memprediksikan pandemi akan lebih mengarah pada flu sebagai sumber penyakitnya.

“Waktu pengembangan kandidat virus ini banyak dihabiskan untuk mempelajari bagaimana cara mengembangkan vaksin untuk virus corona yang lain,” tutur Richard Hatchett, CEO dari Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (Cepi) yang berbasis di Oslo, Norwegia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved