Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tips Mencegah Virus Corona

Kamu Harus Tahu, Ini Sejarah Ditemukannya Hand Sanitizer hingga Jadi Rekomendasi WHO dan CDC

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, hand sanitizer dapat membantu mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

(DOK JMRB)
Hand sanitizer ditempatkan di lingkungan rest area jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga Related Business untuk memitigasi penyebaran virus coroba. 

Ada juga yang menemukan hand sanitizer untuk pekerja pabrik karet yang dikembangkan pasangan Goldie dan Jerry Lippman pada 1946.

Produk yang disebut Gojo itu dibuat dari campuran petroleum jelly, minyak mineral, dan kurang dari 5 persen alkohol.

Awalnya, digunakan oleh pekerja pabrik karet untuk menghilangkan grafit dan karbon hitam dari tangan mereka.

Sebelumnya, mereka menggunakan bahan kimia keras seperti minyak tanah dan benzena.

Gojo terus dijual sebagai pembersih industri selama beberapa dekade. Pada 1988, perusahaan menemukan gel tangan Purell.

Bahan utama Purell terdiri dari 70 persen etil alkohol, sisanya propilen glikol.

Gojo tidak merilis Purell ke pasar konsumen hingga 1977. Saat ini, Purell merupakan hand sanitizer terlaris di Amerika.

Pada 1977 pula, Vi-Jon Industries mengikuti jejak Gojo dengan memperkenalkan GermX yang sekarang merupakan hand sanitizer terlaris kedua di Amerika setelah Purell.

119 Orang Positif Covid 19, Data Terbaru di Jawa Barat, Update Minggu 29 Maret 2020

Rekomendasi CDC

Hand sanitizer mulai direkomendasikan oleh Centers for Disease Control (CDC) pada 2002.

Saat itu CDC menyebutkan, "Alcohol-based hand rubs take less time to use than traditional hand washing (pembersih tangan berbasis alkohol membutuhkan lebih sedikit waktu daripada pembersih tangan tradisional)."

CDC berpandangan, hand sanitizer petugas medis di ICU bisa menghemat waktu 1 jam dari shift 8 jam kerja di rumah sakit.

Selanjutnya, hand sanitizer mulai diterapkan luas di rumah sakit seluruh dunia.

World Health Organization (WHO) mengikuti jejak CDC pada 2009.

Hand sanitizer dimasukkan dalam pedoman WHO oleh ahli epidemologi dan penyakit menular Swiss Dr. Didier Pittet.

Melalui pedoman itu, WHO merekomendasikan penggunaan pembersih tangan berbasis alkohol di kalangan profesional, terutama yang ada di negara miskin sumber daya dengan akses terbatas pada air bersih.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved