Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Merapi

Gunung Merapi Meletus, Tinggi Kolom 1500 Meter, Tak Boleh Ada Aktivitas di Area Radius 3 Kilometer

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta erupsi Gunung Merapi pukul 00.15 WIB terekam.

Editor: Rizali Posumah
Instagram @bpptkg
Ilustrasi - Penampakan saat Gunung Merapi meletus pada 17 November 2019 pukul 10.46 WIB. tinggi kolom mencapai 1.000 meter. Aktivitas vulkanik merupakan kondisi yang normal bagi gunung api yang memang termasuk ke dalam Gunung Api paling aktif ini. 

Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan "de¬bris-avalanche" ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Pada periode ini terbentuk kawah Pasarbubar.

Merapi Baru (2000 tahun lalu - sekarang)

Dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat aktivitas Merapi.

Batuan dasar dari Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua. Sedangkan Merapi yang sekarang ini berumur sekitar 2000 tahun.

Letusan besar dari Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi Sambisari yang terletak ± 23 km selatan dari Merapi.

Studi stratigrafi yang dilakukan oleh Andreastuti (1999) telah menunjukkan bahwa beberapa letusan besar, dengan indek letusan (VEI) sekitar 4, tipe Plinian, telah terjadi di masa lalu.

Letusan besar terakhir dengan sebaran yang cukup luas menghasilkan Selokopo tephra yang terjadi sekitar sekitar 500 tahun yang lalu.

Erupsi eksplosif yang lebih kecil teramati diperkirakan 250 tahun lalu yang menghasilkan Pasarbubar tephra.

Korban meninggal Dunia Akibat Virus Corona Terus bertambah, Spanyol Akan Perketat Lockdown

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tengah Malam, Gunung Merapi Kembali Meletus dengan Tinggi Kolom 1500 Meter" dan Tribunjogja.com dengan judul Sejarah Gunung Merapi : Berawal dari Gunung Bibi yang Terus Tumbuh Hingga Sekarang.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved