Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

TERNYATA Disinfektan Bisa Sebabkan Penyakit Paru-paru, Peneliti Bilang Hanya untuk Benda Mati

Disinfektan umumnya mengandung hidrogen peroksida, creosote, atau alkohol.

Editor: Alexander Pattyranie
Shutterstock via kompas.com
Disinfektan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masyarakat sering diimbau untuk melakukan pencegahan dan perlindungan dari virus corona/Covid-19.

Bahkan, pemerintah mengajak masyarakat untuk menerapkan social distancing atau menjaga jarak serta

tetap tinggal di rumah, atau bekerja dari rumah.

Kemudian, untuk mencegah penyebaran virus mematikan ini, kebersihan lingkungan tempat tinggal menjadi

salah satu pencegahan.

Pemakaian masker, membersihkan tangan dengan sabun dan disinfektan menjadi cara pencegahan virus corona.

Masyarakat juga mensterilkan rumah dengan membersihkan berbagai perabotan atau lokasi yang kerap diakses di

penghuni rumah dengan disinfektan.

Disinfektan biasanya digunakan pembersih rumah tangga.

Mengutip dari Tribunnewswiki, disinfektan umumnya mengandung hidrogen peroksida, creosote, atau alkohol.

Cairan ini bermanfaat untuk bakteri, virus, kuman, protozoa, dan mikroorganisme berbahaya lainnya pada permukaan benda mati.

Penggunaan disinfektan ini hanya digunakan untuk benda mati.

Lalu apa dampaknya disinfektan jika terkena tubuh?

Penggunaan produk disinfektan seperti pemutih, ternyata dapat meningkatkan resiko pengembangan kondisi paru-paru yang fatal.

Mengutip dari Independent.co.uk, studi oleh Universitas Harvard dan Institut Nasional Kesehatan dan

Penelitian Medis Perancis (Inserm) menemukan bahwa penggunaan produk disinfektan jika dihirup.

Hanya sekali seminggu, disinfektan dapat meningatkan peluang seseorang untuk terkena penyakit paru-paru

atau paru obstruktif kronik (COPD).

Penelitian tersebut melibatkan 55.000 perawat di Amerika Serikat dan para ilmuwan meneliti dampak disinfektan.

Disinfektan yang diteliti seperti pemutih, hidrogen peroksida, alkohol dan bahan kimia yang dikenal sebagai senyawa amonium kuaterner (quats).

disinfektan ini biasanya untuk membersihkan permukaan lantai dan furnitur.

Dari penelitian tersebut menghasilkan peningkatan resiko (COPD) sekitar 24 persen sampai 32 persen.

COPD merupakan istilah umum untuk serangkaian kondisi yang mempengaruhi paru-paru termasuk emfisema,

bronkitis kronis dan asma kronis.

Dampak disinfektan pada paru-paru mempengaruhi sekitar 1,2 juta orang di Inggris.

Hampir 30.000 orang meninggal akibat penyakit ini setiap tahun.

Penelitian juga juga mengkaitkan dampak penggunaan disinfektan dengan asma. Namun penelitian pertama

berfokus untuk mengidentifikasi hubungan antara disinfektan dan COPD.

“Efek samping potensial dari paparan disinfektan pada PPOK telah menerima jauh lebih sedikit perhatian,

meskipun dua penelitian terbaru pada populasi Eropa menunjukkan bahwa bekerja sebagai pembersih dikaitkan dengan risiko COPD yang lebih tinggi." ucap Dr Orianne Dumas, seorang peneliti di Inserm.

Dari penelitian tersebut, ilmuwan mengamati 55.185 perawat terdaftar wanita yang terdaftar di US Nurses 'Health Study II. Penelitian itu dimulai pada 1989.

Mereka mengamati pekerjaan perawat tanpa riwayat COPD pada 2009. Kemudian mereka mengikuti penelitian sampai Mei 2017.

Dalam rentang waktu tersebut ada 663 perawat didiagnosis dengan COPD.

Setelah mengetahui dampak disinfektan pada kesehatan, orang-orang yang menggunakan disinfektan harus menggunakan alat perlindungan.

Melansir dari hse.gov.uk, alat perlindungan berguna untuk menghindari resiko disinfektan para kulit dan mata.

Gunakan sarung tangan dan pelindung mata, celemek atau baju kedap air.

disinfektan mengandung bahan kimia yang mudah menguap atau iritasi.

Gunakan masker untuk perlindungan pernapasan.

Setelah membersihkan ruangan menggunakan disinfektan, selanjutnya cuci tangan sampai mandi untuk membersihkan disinfektan dalam tubuh.

Pastikan orang alat perlindungan dibersihkan dan disimpan terpisah dari pakaian lain.

(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)

BERITA TERPOPULER :

 Kabar Baik di Tengah Wabah Virus Corona, Presiden Jokowi Umumkan Kebijakan Mudahkan Rakyat Indonesia

 Kabar Duka, Anggota DPR RI Imam Suroso Meninggal, Diduga Terinfeksi Virus Corona

 Para Ahli Khawatir, Ternyata 14 Persen Pasien di Wuhan yang Dinyatakan Sembuh Masih Positif Covid-19

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Bermanfaat untuk Membunuh Bakteri dan Virus, Ternyata disinfektan Meningkatkan Penyakit Paru

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved