Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona

PM Inggris Boris Johnson Positif Corona Setelah Calon Raja Inggris Pangeran Charles Terinfeksi

Saat ini Johnson akan mengisolasi diri namun dia menegaskan akan terus mengawal kondisi pandemi corona di Inggris.

Editor: Aldi Ponge
EPA/Guardian
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.(EPA/Guardian) 

Sejauh ini, Pangeran Charles adalah anggota monarki Eropa yang terinfeksi virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China.

Sebelumnya pada pertengahan Maret, penguasa Monaco, Pangeran Albert II, diumumkan juga positif menderita Covid-19.

Total, Inggris melaporkan 8.077 infeksi virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut, dengan 422 di antaranya meninggal dunia.

Pada Senin (23/3/2020), Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan sikap tegas untuk mencegah jatuh korban yang lebih banyak.

Dalam pernyataan yang disiarkan dari Downing Street 10 di London, Johnson meminta kepada publik agar tidak keluar rumah.

PM dari Partai Konservatif itu mengatakan, warga baru boleh keluar jika ada keperluan yang sangat mendesak, seperti membeli kebutuhan pokok atau berobat.

"Anda tak boleh bertemu teman. Jika teman Anda mengajak, Anda harus menjawab 'tidak'," ujar Johnson. Dia juga melarang kunjungan ke anggota keluarga lainnya.

537.808 Kasus Virus Corona pada 27 Maret,

 Virus Corona sudah menyerang 202 negara mencapai 537.808 dengan 24.127 kematian dan 123.312 sembuh.

Berdasarkan coronavirus.thebaselab.com per Jumat pukul 16.00 WIB, Amerika Serikat (AS) menjadi wilayah dengan peningkatan kasus corona terbesar, yakni sebanyak 16.699 pasien terkonfirmasi positif.

Hal ini menjadikan AS sebagai wilayah paling banyak dengan kasus corona saat ini, jauh melebihi China.

Mengutip live update Business Insider mengenai virus corona di AS, pusat penyebaran virus corona di negara paman sam ini tercatat terjadi di New York.

Mengenai banyaknya peningkatan kasus corona di AS, 18 peneliti memperkirakan akan ada 195.000 orang Amerika meninggal di akhir 2020 akibat Covid-19.

Perkiraan ini tertulis dalam laporan baru dari University of Massachusetts Amherst.

Selanjutnya ada Italia, dengan penambahan pasien positif Covid-19 sejumlah 6.203.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved