Tangkal Virus Corona
Mulai Hari Ini Pasar Tanah Abang Tutup Sementara sampai 5 April Mendatang
Pasar Tanah Abang ditutup sementara guna mencegah penyebaran virus corona/Covid-19.
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Pasar Tanah Abang ditutup sementara guna mencegah penyebaran virus corona/Covid-19.
Penutupan ini dilakukan Perumda Pasar Jaya.
Dikutip dari Kompas.com, hingga pukul 10.00 Wita, sebanyak 515 orang positif Covid-19 di DKI Jakarta.
Penutupan ini meliputi Pasar Tanah Abang Blok A, Pasar Tanah Abang Blok B dan Pasar Tanah Abang Blok F.
Sedangkan untuk Pasar Tanah Abang Blok G, tetap buka namun itupun terbatas kepada pedagang yang berjualan jenis bahan pangan saja.
"Penutupan dilakukan pertanggal 27 Maret sampai 5 April mendatang, seluruh aktivitas perdagangan di pasar tersebut kita liburkan sementara, ini merupakan salah satu langkah pencegahan dan penyebaran Covid-19, terkecuali di Blok G boleh berjualan khusus bahan pangan saja,” ujar Arief Nasrudin, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Kamis (26/3/2020).
Arief menjelaskan, Pasar Tanah Abang mengalami peningkatan pengunjung yang cukup tajam menjelang datangnya Bulan Suci Ramadan.
Tak hanya dari Jakarta saja, pengunjung Pasar Tanah Abang menjelang Bulan Suci Ramadhan biasanya juga banyak dari berbagai daerah, hingga mancanegara.
Oleh sebab itu, Perumda Pasar Jaya memilih untuk menutup sementara Pasar Tanah Abang agar penyebaran covid-19 bisa dicegah.
"Untuk penutupan ini tentu sudah dilakukan komunikasi dan sosialisasi kepada pedagang terlebih dahulu, kita sampaikan beberapa hal untuk adanya pengertian bersama diantara para pedagang dan juga manajemen, untuk ini baik pedagang dan manajemen sepakat untuk menutup bersama area pasar hingga batas waktu tersebut,” katanya.
Adapun penutupan ini hanya bersifat sementara, yakni mulai hari ini hingga 5 April mendatang.
Menurut Arief, manajemen Pasar Jaya juga sudah melakukan komunikasi dengan para pedagang sebelumnya.
Apalagi, menjelang bulan ramadhan memang menjadi waktu yang sangat penting bagi pedagang berjualan karena penjualan barang dagangan mereka cukup banyak daripada di hari biasanya.
Sementara, di Kota Tegal, Jawa Tengah, dilakukan lockdown lokal lantaran munculnya kasus pertama positif virus corona/Covid-19.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono langsung memutuskan untuk mengambil kebijakan local lockdown, Rabu (25/3/2020).
Lalu bagaimana cara Kota Tegal lockdown lokal?
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ketika dimintai tanggapan terkait aturan tersebut, mengirimkan tangkapan
layar perbincangan (chatting) dirinya dengan Wakil Wali Kota Tegal M Jumadi.
"Apa Kota Tegal lockdown?" tanya Ganjar dalam perbincangan tersebut.
Jumadi pun menjawab hanya area publik saja (yang diberlakukan lockdown).
Lantaran masih banyak warga yang bergerombol tanpa menerapkan social distancing, sehingga
Pemkot Tegal menutup area publik dengan water barrier.
"Area publik saja Pak Gubernur.
Dan kalau yang urgent bisa saja masuk," tulis Jumadi kepada Ganjar.
Dalam perbincangan tersebut Ganjar juga sempat menanyakan apakah Wali Kota Tegal Dedy Yon sudah memakai aplikasi pesan Whatsapp.
Lokal lockdown yang diterapkan Pemkot Tegal menjadi perbincangan publik.
Rencana Local Lockdown
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Tegal, berencana menutup seluruh akses jalur masuk menuju Kota Tegal.
Rencana itu disampaikan oleh Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, setelah mengumumkan seorang warganya yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Ia menyebutnya sebagai full local lockdown.
Semua akses jalan ditutup, terkecuali jalan nasional dan provinsi.
Adapun rencana lockdown lokal Tegal mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.
Akan ada 49 jalur ditutup dari 51 jalur di Kota Tegal.
"Kita berencana akan full local lockdown.
Seluruh perbatasan akan kita tutup.
Yang dibuka hanya jalur provinsi dan jalur nasional. Ini demi keamanan bersama," kata Dedy Yon dalam Konferensi
Pers di Pendopo Ki Gede Sebayu, Rabu (25/3/2020) malam.
Dedy Yon mengatakan, jalan menuju Kota Tegal akan ditutup dengan pembatas beton.
Sehingga nantinya tidak ada masyarakat yang bisa membuka atau memindahkan pembatas jalan tersebut.
Ia juga berharap, masyarakat bisa memahami kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kota Tegal.
Menurutnya, upaya ini supaya Kota Tegal terhindar dari bahaya virus corona atau Covid-19.
"Masyarakat harus memahami. Ini pilihan pahit.
Saya pribadi dilematis.
Bahkan jika saya disuruh memilih, lebih baik saya dibenci dari pada maut menjemput mereka," ungkapnya.
1 Pasien Positif
Seorang pasien di RSUD Kardinah Kota Tegal dinyatakan positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Pasien seorang laki- laki berusia 34 tahun dari Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Ia pertama kali masuk ke RSUD Kardinah Kota Tegal, pada Senin (16/3/2020), dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, pasien memiliki riwayat bepergian dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Kemudian dari Jakarta, pasien menaiki Kereta Api Sembrani.
Sesampainya di Stasiun Tegal, pasien langsung datang ke RSUD Kardinah Kota Tegal pukul 02.00 WIB, dan diberi status PDP.
Dedy Yon menjelaskan, pasien mengeluhkan mengalami panas, batuk, pilek, diare, dan sesak nafas.
"Pertama, pasien didiagnosis PDP. Hasil pemeriksaan swab tenggorokan pertama negatif.
Hasil kedua pada 24 Maret 2020 kemarin, hasilnya positif," jelas Dedy Yon dalam Konferensi Pers di Pendopo Ki Gede Sebayu Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam.
Dedy Yon mengatakan, saat ini pasien masih dalam perawatan di ruang isolasi.
Secara umum kondisinya membaik, tidak panas dan tidak sesak nafas.
Atas kejadian ini, Dedy Yon langsung menghubungi PT KAI, menanyakan penumpang lain yang satu gerbong dengan pasien positif Covid-19 dari RSUD Kardinah Kota Tegal.
"Ini nama- namanya sudah saya kantongi. Akan kami konfirmasi kepada Pemerintah Provinsi.
Ini harus dilacak. Jika perlu penumpang satu gerbong ini harus dikarantina," ungkapnya.
Sementara dalam laporannya, Dedy Yon mengatakan, jumlah PDP di Kota Tegal saat ini ada 22 orang.
Sejumlah 14 PDP masih diisolasi, 7 PDP sudah pulang dengan hasil negatif, dan 1 PDP meninggal dunia.
Ia menjelaskan, 14 PDP yang masih diisolasi, 4 orang dari Kota Tegal, 6 orang dari Kabupaten Tegal, 3 orang dari Kabupaten Brebes, dan 1 orang dari Kabupaten Pemalang.
"Ada 14 kasus PDP yang masih dirawat. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Tegal ada 37 orang," jelasnya.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menyatakan, Kota Tegal sudah menjadi daerah darurat penyebaran virus corona atau Covid-19.
Hal itu Dedy Yon sampaikan, seusai seorang pasien di RSUD Kardinah Kota Tegal dinyatakan positif terjangkit Covid-19.
"Bahwa Kota Tegal ini sudah dinyatakan darurat.
Harus ada penanganan serius," kata Dedy Yon dalam Konferensi Pers di Pendopo Ki Gede Sebayu Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020).(*)
Cara Tegal batasi warganya
Suasana malam di Kota Tegal, kini tampak sepi dan gelap.
Lampu- lampu penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Protokol dan pusat keramain di Kota Tegal tidak dihidupkan.
Seperti di Jalan Pemuda, Jalan Ahmad Yani, hingga ke selatan sampai Perempatan Kejambon, lampu PJU sengaja mati.
Tempat keramaian, seperti di Alun- alun Kota Tegal, Balai Kota Lama, GOR Wisanggeni dan sebagainya.
Kemudian Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tegal, setiap malam berkeliling dan mengimbau warga Kota Tegal yang berkerumun.
Seorang pedagang di Alun- alun Kota Teg, Roisah (55) menilai, kebijakan antisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Tegal, tanggap dan bagus.
Ia memaklumi kebijakan Pemkot Tegal dengan menutup akses jalan dan mematikan lampu jalan.
Namun, ia berharap dampak dari wabah Covid-19 cepat selesai.
Roisah yang sehari- hari berjualan ketoprak di Alun- alun, begitu merasakan dampaknya.
"Udah seminggu sepi. Saya berharap permasalahan Covid-19 cepat selesai.
Kondisi dinyatakan aman dan para pedagang jualannya lancar lagi," kata Roisah kepadatribunjateng.com, Senin (23/3/2020).
Sementara, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, berbagai kebijakan dari Pemkot Tegal bertujuan untuk mewaspadai penyebaran Covid-19 yang dibawa oleh orang luar daerah.
Ia khawatir, jika terjadi hal yang tidak diinginkan maka melacak riwayat dari orang luar daerah tersebut akan sulit.
Sementara kebijakan mematikan lampu PJU, menurut Dedy Yon, itu untuk membatasi warga Kota Tegal berkerumun.
Ia mengimbau, masyarakat harus tetap di rumah dan mendengarkan kebijakan Pemkot Tegal.
"Tempat keramaian sementara waktu lampu kita matikan.
Alun- alun pun dimatikan.
Untuk Masjid Agung Kota Tegal, lampunya menyala sejak maghrib sampai isya sekira pukul 20.00 WIB," jelasnya.
(Tribunjakarta.com/Pebby Ade Liana | Tribunjateng.com)
BERITA TERPOPULER :
• Eva Kehilangan Kedua Orangtua Karena Virus Corona, Hasil Tes Lambat: Sabtu Positif, Sore Meninggal
• Ternyata Ada Satu Tempat yang Tak Terdampak Virus Corona di Dunia, Dihuni 4000 Orang
• Ada Kabar Baik dari Virus Corona yang Buat Kita Sedikit Lega, Peneliti Menyatakan Ini
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pasar Tanah Abang Tutup Sementara Mulai Hari Ini