Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona di Dunia

Terbanyak di Dunia, 7.503 Orang di Italia Meninggal Karena Covid-19, Sesuai Data Terbaru

Data terbaru jumlah korban meninggal dunia karena virus corona. Italia paling banyak.

worldometers.info
Update data corona virus dunia, Italia terbanyak korban meninggal dunia, disusul Spanyol, China dan Iran  

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jumlah terkini korban meninggal dunia karena virus corona di dunia. 

Terus bertambah pasien yang meninggal dunia karena covid -19. 

Bukan di China jumlah korban meninggal dunia yang paling banyak saat ini. 

Tercatat Italia menjadi negara dengan angka kematian tertinggi. 

Kemudian ada Spanyol yang kini menjadi negara kedua terkait angka kematian akibat Virus Corona.

Mengutip data yang dilansir worldmeters.info, Italia tetap menjadi negara dengan angka kematian tertinggi akibat Covid-19.

Negeri Pizza itu sudah sejak sepekan lalu menyalip China dalam jumlah korban meninggal dunia akibat Corona.

Data terbaru ada tambahan 683 orang meninggal dunia dalam sehari sehingga total kematian di Italia mencapai 7.503 orang, dua kali lipat jumlah kematian di China 3.281 orang.

Nah Spanyol sejak Rabu menyodok China dengan tambahan kematian 454 warganya sehingga menjadi 3.445 orang meninggal dunia karena Corona.

Iran menjadi negara Timur Tengah terbesar dengan kematian warganya akibat virus corona. 

Jumlah warga Iran meninggal akibat Covid-19 berada di urutan keempat dengan total 2.077 orang meninggal dunia.

APD Kurang

Akibat wabah itu telah mengubah arena seluncur di Madrid menjadi kamar mayat sementara, dan belasan orang meninggal dunia di panti jompo.

Sementara rumah sakit tak lagi bisa menampung jumlah pasien viris corona.

Seperti video dibagikan di sebuah rumah sakit di Spanyol.

Banyak pasien diduga corona bergeletakan di lorong rumah sakit.

Staf medis Spanyol, yang bertanggung jawab atas ribuan orang  yang terinfeksi, telah mengajukan tuntutan hukum terhadap pemerintah.

Mereka mengeluhkan kurangnya peralatan alat perlindungan diri (APD) seperti masker, seragam, dan sarung tangan.

Tentara Spanyol telah meminta NATO membantu menyediakan ventilator, perlengkapan pelindung, dan peralatan pengujian, kata Kepala Angkatan Bersenjata Miguel Villarroya, Rabu.

Spanyol kini telah menginjak hari ke-11 dari 15 hari karantina secara nasional yang kemungkinan akan diperpanjang hingga 30 hari.

Sekolah, bar, restoran, dan sebagian besar toko tutup. Pertemuan sosial dilarang. Orang-orang terkurung di rumah mereka.

"Kami telah mencapai pengurangan total kontak sosial," kata kepala darurat kesehatan Fernando Simon dalam konferensi pers, kemudian menambahkan bahwa Spanyol mendekati puncak epidemi.

Jumlah kasus virus corona meningkat seperlima menjadi 47.610 pada Rabu.

Di Madrid, pihak berwenang mulai melakukan pengujian massal untuk virus corona di taman kota.

Selain dampak kesehatan yang menghancurkan, karantina telah memukul ekonomi Spanyol, dengan puluhan ribu pekerja diberhentikan sementara karena sektor-sektor seperti ritel, pariwisata, dan manufaktur terhenti.

Bank Spanyol mengatakan pada Rabu bahwa telah terjadi gangguan parah pada ekonomi negara itu sejak awal Maret dan kontraksi tajam dalam pengeluaran konsumen.

Para pemimpin sembilan negara Uni Eropa termasuk Spanyol, Perancis, dan Italia meminta blok itu menyetujui "instrumen utang bersama" untuk mengumpulkan dana guna mendukung industri kesehatan dalam memerangi virus corona, serta ekonomi yang lebih luas.

Spanyol akan rawat ribuan pasien virus corona di gedung pertemuan

Otoritas Spanyol akan mengubah pusat konferensi Madrid menjadi rumah sakit militer darurat bagi ribuan pasien virus corona, ketika wabah terburuk kedua di Eropa itu merenggut 235 nyawa lainnya.

Jumlah korban tewas dalam sehari di Spanyol telah menjadikan total kematian di negara itu melampaui 1.000.

Sekitar 5.500 tempat tidur rumah sakit, termasuk unit perawatan intensif, akan didirikan di dalam pusat konferensi IFEMA seluas 240.000 meter persegi di pinggiran ibu kota untuk mengatasi lonjakan permintaan yang diharapkan dalam beberapa hari mendatang, otoritas Madrid mengatakan dalam sebuah kicauan di Twitter.

"Hari-hari yang paling sulit akan segera datang," kepala darurat kesehatan Fernando Simon mengatakan pada konferensi pers, dan mendesak penduduk untuk tunduk pada karantina sebagian wilayah yang diberlakukan Sabtu lalu sebagai bagian keadaan darurat nasional.

"Terus upayakan, kita harus berupaya (untuk mengalahkan virus) sesegera mungkin. Dampak yang ditimbulkannya pada masyarakat tidak dapat bertahan lama," katanya.

Ibu kota telah menjadi pusat penyakit di Spanyol. Dengan hampir 20.000 kasus dilaporkan pada Jumat, Spanyol menyalip Iran sebagai negara yang paling parah terkena dampak pandemi ketiga setelah China dan Italia.

Wilayah Madrid menyumbang 628 kematian dan 7.165 kasus.

Menteri Kesehatan Salvador Illa mengatakan rumah sakit Spanyol menjalankan beberapa uji klinis untuk menangani kasus-kasus virus corona yang parah dan ringan, sementara kementerian sains mengatakan, para peneliti sedang mengerjakan vaksin potensial dan tes pendeteksian.

Sekitar 30 petugas pemadam kebakaran terlibat dalam operasi disinfeksi yang ekstensif di rumah jompo Monte Hermoso Madrid, dan sebuah tim militer sedang bekerja di tempat lain di dekat Madrid.

Pemerintah berjanji untuk melindungi orang tua dan staf di panti jompo setelah mencatat sejumlah besar kematian.

Spanyol dengan cepat menyusul Italia untuk menjadi negara Eropa kedua di mana ratusan orang terbunuh oleh virus corona setiap hari. Angka kematian menunjukkan sedikit tanda perlambatan.

Negara itu menggencarkan upaya untuk menghentikan penyebaran penyakit secara tiba-tiba dalam sepekan terakhir, memerintahkan keadaan darurat 15 hari secara nasional pada Sabtu, serta melarang orang-orang keluar rumah kecuali untuk acara-acara penting.

Bar, restoran, dan sebagian besar toko telah ditutup dan transportasi dibatasi.

Polisi mengatakan dalam sebuah kicauan bahwa mereka telah membubarkan sebuah pesta di aula dansa hotel dekat Madrid dan mendenda empat orang: "Beberapa masih belum menganggapnya serius ... dalam keadaan darurat penuh."

Karantina wilayah ini juga berdampak buruk pada perekonomian, yang telah memiliki tingkat pengangguran tertinggi di negara maju.

Inditex, pemilik ritel pakaian Zara, mengatakan pihaknya mempertimbangkan untuk sementara memberhentikan sekitar 25.000 staf di Spanyol jika keadaan darurat berlanjut setelah 15 April.

Cepyme, kelompok lobi yang mewakili perusahaan kecil dan menengah mengatakan dalam sebuah laporan pada Jumat bahwa dengan asumsi karantina wilayah berlangsung empat minggu, diharapkan Spanyol bisa mengakhiri tahun ini dengan 300.000 lebih sedikit pekerjaan dibandingkan pada akhir 2019.

Pada Kamis, pemerintah memberi waktu tujuh hari untuk semua hotel menutup operasionalnya.

Gubernur Bank of Spain Pablo Hernandez de Cos mengatakan langkah-langkah restriktif yang diambil oleh negara-negara Uni Eropa akan menyebabkan gangguan ekonomi "sangat parah", dan menyerukan koordinasi di tingkat Uni Eropa. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotaLive.com dengan judul UPDATE Spanyol Sodok China di Urutan 2 Korban Meninggal Dunia Karena Corona, Tak Tertampung di RS

https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/26/update-spanyol-sodok-china-di-urutan-2-korban-meninggal-dunia-karena-corona-tak-tertampung-di-rs?page=all

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved