Virus Corona di Jakarta
Sebanyak 50 Orang Tenaga Medis di Jakarta Positif Corona, Anies: Ada 2 Orang yang Telah Meninggal
Anies berujar, 50 tenaga medis di Jakarta yang terpapar covid-19 tersebar di 24 rumah sakit di Jakarta.
Anies, Ganjar dan Kang Emil Tutupi Jokowi Soal Covid-19
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berbagai pihak menilai pemerintah pusat merasa terpengkalai dengan wabah virus corona yang merebak di sejumlah titik di Indonesia.
Dengan keadaan tersebut, tak sedikit pemerintah provinsi atau daerah yang menetapkan kebijakan masing-masing.

Seperti contohnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sempat memberlakukan kebijakan pengurangan transportasi umum.
Tak hanya itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga meliburkan sekolah selama 2 minggu ke depan guna mencegah perluasan virus corona.
Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia, Firman Kurniawan menilai hal itu sebagai langkah
untuk mengisi kekosongan informasi di masyarakat yang tidak mampu di penuhi oleh pemerintah pusat di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ketika ada beberapa Kepala Daerah dengan memeragakan penanganan dengan langkah yang lebih konkret, maka masyarakat lebih tenang.
"Dan itu diisi oleh beberapa kepala daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah. Ini lebih baik," ujar Firman Senin (16/3/2020).
Perbedaan pernyataan pemerintah pusat dan daerah pun diakui Firman sempat mengikis kepercayaan publik.
Hal ini terkait pernyataan Ridwan Kamil soal pasien meninggal di Cirebon positif corona.
Padahal sebelumnya pemerintah pusat menyatakan pasien tersebut negatif corona.
"Tanpa tendensi politis, masyarakat bertanya jadi selama ini pemerintah menutup-nutupi? Kok beda pernyataan pusat dengan daerah," tutur Firman.
Firman menyebut krisis kepercayaan masyarakat pada gaya komunikasi pemerintah memuncak ketika Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif corona.
Dari situ muncul efek domino akibat gaya komunikasi yang buruk terhadap publik.