Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona di Italia

UPDATE Angka Kematian di Italia Akibat Virus Corona Tembus 6.077 per Selasa 24 Maret 2020

Sehari sebelumnya negara itu mengumumkan 651 meninggal dunia pada hari Minggu sehingga totalnya menjadi 5.476.

Editor: Alexander Pattyranie
AFP via Warta Kota
Peti mati disediakan di rumah sakit Ponte San Pietro di Bergamo pada hari Selasa, di provinsi Lombardy yang telah menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak di Italia 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terbaru angka kematian di Italia akibat Virus Corona/Covid-19 meningkat.

Dikutip dari Wartakota, Selasa (24/03/2020), Italia melaporkan 602 kematian terbaru akibat virus korona.

Sehingga angka total kematian di Italia karena Covid-19 mencapai 6.077 orang, tertinggi di dunia.

Sehari sebelumnya negara itu mengumumkan 651 meninggal dunia pada hari Minggu sehingga totalnya menjadi 5.476.

 Jumlah itu turun dari angka kematian akibat corona pada hari Sabtu yakni 793 orang meninggal.

Artinya dalam tiga hari terdapat 2.046 orang Italia meninggal dunia karena Virus Corona.

Tentara Italia, beberapa dari mereka mengenakan masker, berkumpul di sebelah beberapa truk mereka di Bergamo di mana staf krematorium lokal telah menangani 24 mayat sehari
Tentara Italia, beberapa dari mereka mengenakan masker, berkumpul di sebelah beberapa truk mereka di Bergamo di mana staf krematorium lokal telah menangani 24 mayat sehari (Sergio/Agazzi/REX)

Italia pada Kamis (19/3) menyalip China sebagai negara yang paling parah terkena dampak virus corona.

Guna menekan angka kematian,  seperti dilaporkan The Guardian, Italia telah melarang setiap gerakan di dalam

negara dan menutup semua bisnis yang tidak penting.

Supermarket, bank, apotek, dan kantor pos adalah di antara bisnis yang masih diizinkan beroperasi dengan aturan baru.

Di Inggris, jumlah orang yang telah meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh virus, COVID-19

bertambah 54 orang menjadi 335 orang di antara 6.650 kasus.

Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan penduduk di seluruh negeri untuk tinggal di rumah.

Di AS, jumlah kasus melonjak melewati 35.000, dengan jumlah kematian 495 orang, menurut data Universitas John Hopkins.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved