Tangkal Virus Corona
7 Dokter yang Meninggal Saat Perangi Virus Corona, Hanya 1 yang Bukan karena Covid-19
Pemerintah Indonesia hingga kini masih berusaha menangani pandemi virus corona/Covid-19.
"Yang karena gangguan jantung akibat kecapekan dr Toni D Silitonga."
"Beliau kecapekan melaksanakan tugas di Dinkes Bandung sebagai PIC penanganan COVID-19 di daerahnya," ungkap Daeng kepada Tribunnews, Senin (23/3/2030).
Sedangkan enam dokter lainnya meninggal karena terpapar COVID-19, virus yang saat ini sudah menyebar hingga ke 20 provinsi di Indonesia.
"Yang lain terpapar COVID-19, termasuk dokter Prof Bambang yang hari ini meninggal karena juga terpapar COVID-19," papar dr Daeng.
IDI pun menyatakan dukacita kehilangan anggota-anggotanya dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"PB IDI berdukacita amat dalam atas wafatnya sejawa-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi COVID-19."
"Semoga apa-apa yang menjadi perjuangan para sejawat kita diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahala yang mulia."
"Untuk keluarga yang dtinggalkan semoga diberi kekuatan, keikhlasan atas musibah ini," ucap Daeng.
Belasungkawa Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya sejumlah tenaga medis yang menangani pasien Virus Corona.
Mereka yang meninggal, kata Presiden, telah mendedikasikan hidupnya menangani penyebaran Virus Corona.
"Saya ingin mengucapkan dukacita mendalam atas berpulangnya dokter, perawat, dan tenaga medis, yang telah berpulang kepada Allah SWT."
"Mereka, beliau-beliau telah berdedikasi berjuang sekuat tenaga dalam rangka menangani Virus Corona ini," kata Presiden seusai meninjau RS Darurat di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/03/2020).
Atas nama pemerintah dan rakyat, Presiden mengucapkan terima kasih atas perjuangan para tenaga medis tersebut dalam menangani penyebaran Covid-19.
"Atas nama pemerintah, negara, dan rakyat, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras beliau-beliau dalam mendedikasikan dalam penanganan covid-19," tuturnya.