Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Keberhasilan China Atasi Virus Corona, Berikut 3 Strategi yang Bisa Jadi Contoh bagi Negara Lain?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, perjuangan China melawan wabah virus corona memberikan secercah harapan bagi dunia.

STR/AFP/China OUT
Foto ini diambil pada Selasa (18/02/2020) Seorang dokter sedang menangani pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona (COVID-19) menyumbangkan plasma di Wuhan di Hubei, China. Sebelumnya Pejabat kesehatan China pada 17 Februari kemarin mendesak pasien yang telah pulih dari coronavirus untuk menyumbangkan darah sehingga plasma dapat diekstraksi untuk mengobati orang lain yang sakit kritis. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Wabah Virus Corona atau Covid-19 terus menjadi momok di berbagai negara.

Namun, China dinilai berhasil melawan wabah virus corona atau Covid-19.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, perjuangan China melawan wabah virus corona memberikan secercah harapan bagi dunia.

Salah satu alasan mengapa WHO mengatakan itu adalah selama tiga hari beruntun, Wuhan, kota tempat wabah terdeteksi, tidak melaporkan infeksi domestik.

Relawan Penanganan Covid-19 Membuka Pendaftaran, Mahasiswa Tingkat Akhir Juga Bisa Daftar

Selain itu dalam empat hari terakhir, mereka hanya melaporkan satu kasus internal. Perkembangan signifikan setelah pada awal wabah terjadi kekacauan.

Meski begitu, ada pakar yang meragukan langkah-langkah Beijing dalam mengatasi virus corona sukar diikuti negara lain, terutama negara Barat.

Ahli merujuk kepada sistem Beijing yang terpusat, pemerintahan satu partai yang tak memungkinkan perbedaan pendapat, hingga memobilisasi sumber daya untuk satu isu.

Dilansir AFP Minggu (22/3/2020), metode Negeri "Panda" memulihkan diri dari Covid-19 bisa dimampatkan dalam tiga strategi.

Pentingnya Cuci Muka Sebelum Tidur, Ini 6 Alasan untuk Menjaga Kesehatan Kulit Anda

1. Tutup dan tahan

Pada Januari, China secara efektif menutup Wuhan, menempatkan 11 juta penduduknya dalam karantina ketat. Langkah yang kemudian diikuti kota lain di Provinsi Hubei.

Sementara di wilayah lain seantero China, pemerintah setempat berkeras melarang warganya untuk tidak keluar dan diam saja di rumah.

Ratusan juta warga Negeri "Panda" di hidup di lingkungan padat. Sehingga komite masyarakat setempat bisa berpatroli dan mengawasi mereka.

Dengan demikian, kepatuhan warga bisa terlihat. "Pengurungan berhasil," kata Sharon Lewin, profesor kedokteran di Uiniversitas Melbourne.

"Dua pekan setelah Wuhan ditutup, yang merupakan masa inkubasi virus corona, jumlah (infeksi) mulai berkurang," jelas Lewin.

Social distancing ekstrem dan karantina mandiri sejak saat itu mulai diikuti oleh negara lain di Eropa, termasuk beberapa negara bagian AS.

Namun studi yang dipaparkan Imperial College London menunjukkan, strategi itu bisa berdampak pada ekonomi dan sosial. Jangan pendek maupun panjang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved