Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ibadah Khusyuk di Depan Ponsel, 'Jika Ini Akibat Dosa Kami, Ampunilah Tuhan Yesus'

Di zaman perang dunia sekalipun, atau ganasnya zaman permesta, gereja tetap padat umat.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Maickel Karundeng
artur rompis/tribun manado
Gereja GMIBM di Kotamobagu Minggu Pagi 

Di layar ponselnya terlihat gambar seorang pendeta di mimbar,

mengenakan baju pendeta serta stola melingkar di leher.

IBADAH DI RUMAH

Di GMIM Yerusalem Kalawat, Minut, umat melaksanakan ibadah di rumah masing-masing bersama keluarga.

"Kami diberikan liturginya," kata Sally Onibala.

Ungkapnya ibadah keluarga dimulai pas pukul 9 pagi atau bersamaan waktu dengan ibadah konvensional.

Untuk khotbah, beber dia, sekeluarga mereka mendengar khotbah online dari ketua Sinode GMIM.

Setelah itu digelar doa syafaat yang dipimpin kepala keluarga.

"Doa khusus kami pohonkan agar Tuhan Yesus menjaga kami dari virus corona," kata dia.

Layaknya ibadah konvensional, ada pula persembahan.

Yang berjumlah tiga.

"Nanti usai ibadah akan dijemput syamas di rumah masing-masing," kata dia.

Gerald Leonard, warga GMIM menyatakan, ibadah di rumah tak berkurang kekhusyukannya.

Bahkan terasa lebih mendalam.

"Ini kayak di suasana bencana, tak terasa air mata saya menetes, semoga Tuhan Yesus pulihkan kami," kata 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved