Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Seputar Virus Corona

Inilah Postingan Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang Disensor Instagram

Menurut Gatot, hal ini berbeda dengan negeri mayoritas Muslim yang dianggapnya phobia terhadap masjid.

Editor: Aldi Ponge
Youtube/tvOne/e-Talkshow
Gatot Nurmantyo saat mengisi acara e-Talkshow tvOne 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Postingan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo disensor oleh Instagram.

Gatot di akun Instagramnya @nurmantyo-gatot, menuliskan negeri tempat virus corona pertama kali ditemukan, masyarakatnya ramai mendatangi masjid, melakukan praktik wudhu, hingga mengikuti salat berjamaah.

Menurut Gatot, hal ini berbeda dengan negeri mayoritas Muslim yang dianggapnya phobia terhadap masjid.

Dalam unggahan itu, Gatot menyertakan ilustrasi seorang pemuda yang bersujud di masjid.

Unggahannya itu pun ramai diperbincangkan warganet.

Terbukti hingga Jumat (20/3/2020) siang, unggahan tersebut mendapat lebih dari 44 ribu likes dan dan dikomentari sekitar 4.200 orang.

Pantauan TribunTernate.com, postingan tersebut rupanya saat ini telah dilabeli Instagram sebagai informasi salah (false information).

Disebut hoaks, unggahan itu pun diburamkan oleh Instagram setelah dilakukan cek fakta oleh pihak fact-checkrers independen.

"Pemeriksa fakta independen mengatakan bahwa postingan ini salah. Klaim utama informasi ini secara faktual tidak akurat," tulis Instagram.

Adapun informasi salah yang dimaksud adalah terkait warga China yang berbondong-bondong ke masjid saat wabah virus corona menjangkiti negeri itu.

Pernyataan tersebut memang turut ditulis Gatot pada postingannya.

Berdasarkan hasil penelusuran fact-checkrers independen, disebutkan faktanya, China sudah dua bulan terakhir memberlakukan lockdown terhadap kurang lebih 60 juta warga Hubei, juga karantina, hingga pembatasan perjalanan terhadap warganya dan warga asing yang ingin memasuki China.

Di Beijing, seperti yang diberitakan Chinadaily, sebanyak 827 ribu orang telah dikarantina.

Karantina yang dilakukan di China seperti mengatur masyarakat seberapa sering masyarakat boleh meninggalkan rumah, pelarangan pemilik apartemen memasuki hunian

jika mereka berasal dari luar kota, menghalangi warga yang berasal dari luar kota untuk naik kereta, hingga penutupan jalan di daerah pedesaan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved