Mengenang Nike Ardilla
Nike Ardilla Kariernya Meroket, Tewas Kecelakaan 25 Tahun Silam di Usia Belia, Banyak Penggemarnya
Wanita bernama lengkap Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi ini meninggal lantaran kecelakaan mobil.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyanyi Nike Ardilla meninggal dunia saat kecelakaan pada 19 Maret 1995 atau 25 tahun silam,
Kematian Nike Ardilla menggegerkan publik dan hingga saat ini menjadi tragedi yang tak terlupakan generasi 80-an dan 90-an.
Nike Ardilla meninggal dunia di usia yang masih sangat muda yakni 19 tahun saat sedang berada dipuncak kariernya.
Kematiannya dikenang setiap tahun oleh penggemarnya. Bahkan barang-barang pribadi Nike Ardilla jadi koleksi museum dengan nama Museum Nike Ardilla di Bandung.
Nike Ardilla memiliki banyak penggemar yang setia hingga saat ini.
Tak hanya itu saja, Nike Ardilla juga menghembuskan napas terakhir saat berada di puncak karirnya.
Pada saat itu, Nike Ardilla tidak hanya dikenal sebagai seorang penyanyi, namun juga model dan pemain film.
Wanita bernama lengkap Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi ini meninggal lantaran kecelakaan mobil.
Diketahui, Nike Ardilla meninggal pada 19 Maret 1995 pukul 05.30 WIB.
Nike Ardilla meninggal setelah mobil yang dikendarainya menabrak beton di jalan Raden Eddy Martadinata, Bandung, Jawa Barat.
TribunStyle rangkum dari berbagai sumber, berikut perjalanan hidup Nike Ardilla hingga tutup usia.
1. Awal karir
Karir Nike Ardilla ternyata berawal dari panggung-panggung kecil.
Nike Ardilla diketahui kerap tampil di panggung-panggung kecil sebelum terjun ke dunia hiburan.
Tak hanya bernyanyi saja, Nike Ardilla juga disebut sering tampil menarikan tarian daerah.
2. Prestasi yang diraih
Nike Ardilla telah mengantongi sejumlah prestasi di usia yang masih sangat muda.
Berkat suaranya yang merdu, wanita kelahiran Bandung itu sempat menjadi Juara Harapan I Lagu Pilihanku TVRI.
Selain itu, ia juga berhasil menyabet Juara Festival Pop Singer HAPMI Kodya Bandung.
Prestasi itu ia raih saat dirinya berusia 10 tahun.
3. Debut sebagai penyanyi
Nike Ardilla memulai karirnya di dunia tarik suara pada tahun 1986 silam.
Ia merilis lagu berjudul Lupa Diri yang dimasukkan ke album Bandung Rock Power.
Selang satu tahun kemudian, Nike pun merilis album perdananya bersama JK Records.
Namun, album itu gagal rilis lantaran Nike masih belia pada saat itu.
Dua tahun setelahnya, Nike bergabung dengan label Proyek Q Records dan merilis album Seberkas Sinar.
Album ini diproduseri oleh Deddy Dores.
4. Karir melejit
Album Nike yang dirilis pada 1989 mencuri perhatian banyak orang.
Sosok Nike sontak mendapatkan popularitas tinggi di tahun 1990.
Bisa dibilang tahun 1990 merupakan masa kejayaan Nike.
Albumnya yang bertajuk Bintang Kehidupan bahkan terjual hingga 2 juta unit pada saat itu.
Tak sampai di situ saja, Nike juga terpilih sebagai GADIS Sampul Favorit.
Wajah Nike hampir setiap hari menghiasi media.
Nike kerap tampil di film, iklan, hingga sampul majalah.
Ia juga rajin merilis album setiap tahunnya.
Album-album itu antara lain adalah Nyalakan Api (1991), Matahariku/Izinkan (1991), Biarlah Aku Mengalah (1992), Biarkan Cintamu Berlalu (1994), Duri Terlindung (Album Malaysia) (1994), Suara Hatiku (1995), Sandiwara Cinta (1995), dan Mama Aku Ingin Pulang (1995).
5. Meninggal di usia belia
Nike meninggal dunia pada 19 Maret 1995 setelah mobil Honda Civic yang ia kendarai menabrak beton di jalan Raden Eddy Martadinata, Bandung, Jawa Barat.
Saat kejadian itu, Nike disebut sedang bersama manajernya, Sofiatun.
Kepergian Nike menyisakan duka yang mendalam tidak hanya bagi keluarga, namun juga para penggemar.
Sampai saat ini, hari kelahiran dan kematiannya masih diperingati para penggemarnya.
Bahkan, sebuah museum didirikan di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Jawa Barat untuk mengenang mendiang.
Barang-barang Nike diketahui tersimpan di museum itu.
Selain itu, museum itu juga menampilkan replika kamar Nike.
Kondisi Bekas Mobil Membawanya di Hari Kecelakaan Maut

Sudah 25 tahun penyanyi Nike Ardilla tutup usia karena kecelakaan, tepatnya 19 Maret 1995.
Saat itu Nike Ardilla masih berusia 19 tahun dan sosoknya pun masih dikenang oleh para penggemarnya sampai sekarang.
Terbukti dari kegiatan para penggemar yang masih menyimpan barang peninggalan dan menggelar acara mengenak kepergian Nike Ardilla.
Salah satu barang peninggalan Nike Ardilla yang sangat erat dengan kematiannya pun masih tersimpan sampai sekarang.
Barang tersebut berupa mobil peninggalan Nike Ardilla yang terakhir kali dipakai ketika kecelakaan di Jalan RE Martadinata, Bandung tahun 1995 silam.
Mobil bekas kecelakaan yang merenggut nyawa Nike Ardilla itu sengaja disimpan dan dirawat oleh penggemar beratnya, Lian Natalia.
Emma Amrin, pengurus Nike Ardilla fansclub pun sempat menunjukkan kondisi mobil bekas sang penyanyi setelah 24 tahun.
Mobil bekas kecelakaan Nike Ardilla dilindungi dengan kain penutup dan terlihat sangat berdebu karena hampir tak pernah dipakai.
Mobil yang dulunya hancur karena kecelakaan dahsyat itu sudah kembali utuh meski tak bisa jalan lagi.
Sang pemilik memang sengaja membeli mobil bekas Nike Ardilla itu hanya sekedar pajangan dan kenangan.
Emma Amrin mengaku pernah mengendarai mobil bekas kecelakaan Nike Ardilla bersama penggemar lainnya sebelum rusak total.
Saat itu Emma merasa bangga bisa mengendarai mobil yang merekam segela kisah hidup Nike Ardilla.
Pada beberapa momen, Emma merinding karena merasa masih ada sosok Nike Ardilla di dalam mobil tersebut.
Kondisi mobil Nike Ardila sekarang setelah 24 tahun (youtube/esge entertainment)
Tetapi, ia justru tidak takut karena bangga dan turut sedih membayangkan akhir hidup tragis Nike Ardilla.
"Saya pernah juga naik mobil ini dari Bandung ke Jakarta. Pas pertama naik mobil ini merasa bangga banget dan sedikit merinding.
Karena inilah mobil yang dikendarai Nike Ardilla waktu kecelakaan. Cuman nggak takut, bangga banget dan merasa almarhumah ada di dalam mobil ini," kata Emma Amrin pada satu kanal YouTube.
Meski begitu, Emma Amrin tak menutupi bahwa pernah ada kejadian aneh dan mistis ketika membawa mobil Nike Ardilla dalam acara pameran.
Saat itu Emma bersama sejumlah penggemar Nike Ardilla lainnya mencium ada bau bunga melati di dalam mobil bekas Nike Ardilla.
Mereka lantas mengira Nike Ardilla sedang datang memberikan dukungan kepada para penggemarnya.
"Waktu juga pernah kejadian di pameran Blok M Mall pas kita lagi di mobil ini dan di sekitar mobil ini, ada bau bunga melati. Terus ada yang bilang mungkin tetehnya (Nika Ardilla) datang," tuturnya.
Seperti yang diketahui Nike Ardilla meninggal dalam kecelakaan bersama asistennya, Sofiatun.
Saat itu Nike Ardilla hendak pulang ke rumah dini hari dan sempat mampir mengatarkan temannya ke Hotel Jayakarta pukul 04.30 WIB.
"Pada saat itu sekitar pukul 23.00 WIB berangkat dari rumah menuju ke Studio East, tapi acara sudah closing. Akhirnya dilanjut lagi ke Diskotik Polo di Asia Afrika hingga pukul 02.00 malam," kata Alan Yudi, kakak Nike Ardilla dikutip dari TribunJabar.
Setelah mengantar temannya dari Hotel Jayakarta itulah Nike Ardilla menjemput mautnya setelah merasa ada yang membuntuti di belakang.
"Dari Hotel Jayakarta itu, kejadian sekitar pukul 05.30 WIB di Jalan Riau (sekarang Jalan LLRE Martadinata), Nike mau nyalip, di belakang ada yang nguntit, di depan ada mobil menghindar ngambilnya terlalu kiri sehingga menabrak pohon kecil, lalu menabrak bak sampah," ujarnya.
Kini lokasi tempat kecelakaan Nike Ardilla juga menjadi tempat bersejarah.
Terpampang poster wajah Nike Ardilla di tembok tempatnya kecelakaan.