Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Pendidikan

Bosan Belajar dari Rumah, Nadiem Ajak Siswa Tur Virtual Museum di Aplikasi Google

Kemendikbud telah bekerja sama dengan Google dan resmi memasukkan beberapa museum dan situs di Indonesia ke dalam Platform Google Arts & Culture.

Editor: Alexander Pattyranie
KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO
(Ilustrasi) Pengunjung pada pergelaran Museum Week di Mal Senayan City mencoba perangkat virtual reality, Oculus Rift, untuk melihat peragaan artefak era Kerajaan Majapahit dalam aplikasi khusus yang dibuat oleh Studio Anantarupa, Kamis (16/5/2014). Teknologi tetap bermanfaat untuk mendekatkan generasi muda dengan museum sebagai pusat pembelajaran selain sekolah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bosan belajar dari rumah karena monoton?

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) telah bekerja sama dengan Google dan resmi memasukkan beberapa museum dan situs di Indonesia ke dalam Platform Google Arts & Culture.

Hal itu dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, di Jakarta, Senin (16/3/2020).

"Kemendikbud telah bekerja sama dengan Google, dan resmi memasukkan beberapa museum dan situs di Indonesia ke dalam Platform Google Arts & Culture," katanya dalam rilis Kemendikbud.

Sehingga penutupan museum diharapkan tidak berpengaruh kepada siswa, guru maupun orangtua

karena kini semua bisa dengan mudah mengakses informasi budaya Indonesia.

Masyarakat juga dapat memanfaatkan “virtual reality” melalui ponsel dengan aplikasi Google Arts & Culture

yang tersedia di Android dan iOs.

Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Hilmar Faridebih lebih lanjut menjelaskan, Platform Google Arts & Culture

dioperasikan melalui satu teknologi baru yang dinamakan Art Camera and Google Cardboard.

"Sampai berwisata di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko dengan Virtual Tour 360 derajat," ujarnya.

Virtual Tour 360 sendiri merupakan layanan Google yang membuat pengguna bisa melihat sekeliling lokasi tujuan dan merasa seakan sedang berada di lokasi tersebut.

Fitur ini membuat pelajaran situs sejarah maupun geografi menjadi lebih menarik ketimbang hanya melihat foto-foto.

Selain museum-museum yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, masyarakat juga

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved