Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Presiden China Datangi Lokasi Pusat Corona, Pertarungan Masih Berlanjut: Kemenangan di Depan Mata

China (dan Wuhan) dalam beberapa pekan terakhir ini melaporkan penurunan kasus infeksi virus corona.

Editor: Frandi Piring
REUTERS/Ding Haitao / Xinhua / Latin Ame
Foto ini diambil pada 2 Maret 2020, memperlihatkan Presiden China, Xi Jinping, mengunjungi Akademi Sains Medis Militer sekaligus Fakultas Kedokteran Universitas Tsinghua di Shenzhen, di mana Xi memonitor perkembangan vaksin virus corona, alat pemeriksaannya, sekaligus kecepatan dalam penangannya. 

5. Singapura bagikan tips atasi virus corona

Singapura menjadi salah satu negara yang sejauh ini sukses melawan virus corona. Dari 160 pasien, belum ada satu pun yang meninggal dunia sampai Selasa (10/3/2020).

Mengenai hal itu, Kementerian Kesehatan Singapura atau Ministry of Health (MOH) membagikan jurus-jurusnya dalam melawan virus corona Covid-19.

Upaya-upaya yang dilakukan Singapura meliputi persiapan pencegahan, koordinasi pemerintah, menekan risiko penularan, pencegahan 'kasus impor', dan cara menjaga jarak di lingkup sosial.

Gerak cepat yang dilakukan pemerintah bersama warga Singapura ini mendapat pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

6. Putin Diminta Berkuasa Lebih Lama karena Ancaman Global hingga Wabah Virus Corona

Presiden Rusia, Vladimir Putin dikabarkan dari Kremlin, menyetujui Undang-Undang yang memungkinkan dirinya berkuasa lebih dari 2024 karena ketidakstabilan global dan ancaman-ancaman terhadap negaranya, termasuk ancaman wabah virus corona.

Jarang tampil dan tidak terjadwal dalam parlemen pada Selasa (10/03/2020), Putin mengejutkan publik dan perusahaan dengan menyetujui proposal di menit terakhir untuk mengatur ulang batas waktu syarat konstitusionalnya menjadi nol.

Dia juga menambahkan bahwa di dalam masa-masa terberat ini, penting untuk tetap stabil, kuat dan memiliki kebijakan-kebijakan yang konsisten.

Penawaran legislatif itu memposisikannya menjadi presiden lagi setelah terpilih keempat kalinya.

Dikutip dari TASS, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan pada Kamis (12/03/2020) bahwa Putin berubah pikiran karena faktor 'totalitas'. Termasuk penyebaran virus corona, yang memungkinkan kemunduran global dan konflik regional.

"Situasi di seluruh dunia sedang kurang stabil," ujar Peskov. Dia mengatakan bahwa virus corona telah memberikan konsekuensi serius terhadap ekonomi global saat ini. Virus corona juga berpotensi meningkatkan konsekuensi tersebut ke depannya.

Situasi global ini juga yang membuat Putin menerima pendapat anggota parlemen dari negara bagian Duma, Valentina Tereshkova untuk menghilangkan batasan pada persyaratan presiden, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Situasi global bukan rahasia lagi, sangat kompleks dan bergejolak. Banyak negara termasuk kita sedang menghadapi ketidakstabilan eksternal," ungkap Peskov.

Dia juga menambahkan bahwa di dalam masa-masa terberat ini, penting untuk tetap stabil, kuat dan memiliki kebijakan-kebijakan yang konsisten.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved