Prabowo-Puan Kandidat Terkuat: Elektabilitas PDIP Capai 31,7 Persen
Pilpres 2024 masih jauh, namun publik mulai ramai membicarakan siapa suksesor Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Pilpres 2024 masih jauh, namun publik mulai ramai membicarakan siapa suksesor Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Ternyata, Prabowo Subianto-Puan Maharani dinobatkan sebagai pasangan capres-cawapres terkuat.
• Rombongan Holyland Sulut Tiba Hari Ini
Survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menyebutkan, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra masih berpeluang kembali maju pada Pemilu 2024 karena memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 22,7 persen. Untuk pasangan Prabowo-Puan unggul dengan elektabilitas 32,1 persen.
"Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membayangi (13,8 persen), disusul mantan wakilnya di DKI sekaligus cawapres Prabowo, Sandiaga Uno (12,1 persen)," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Dalam focus group discussion yang digelar sebelumnya untuk menjaring aspirasi pemilih milenial, dipasangkan sejumlah nama yang berpeluang untuk dimajukan dalam Pilpres 2024.
Dari hasil survei kepada masyarakat, pasangan Prabowo-Puan unggul 32,1 persen, tetapi ditempel ketat Anies-Sandi (29,8 persen) atau hanya terpaut sekira 2 persen. "Paket Prabowo-Puan diperkirakan menjadi kandidat kuat yang bakal diusung koalisi PDIP-Gerindra," kata Okta.
Meskipun demikian, langkah itu juga mendapat tantangan dengan menguatnya elektabilitas baik Anies maupun Sandi. Jika dipasangkan, kekuatan Anies-Sandi mampu mengganjal elektabilitas Prabowo-Puan.
• Stimulus Corona: Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji Karyawan
Selanjutnya, elektabilitas sejumlah menteri dan kepala daerah.
"Selain Prabowo, di antara menteri Jokowi yang paling bersinar adalah Erick Thohir, terlihat dari tingginya elektabilitas capres maupun ketika dipasangkan," tutur Okta.
Survei CPCS menyebutkan PDIP meraih elektabilitas tertinggi sebesar 31,7 persen dibandingkan partai-partai lainnya. "Tidak bisa dipungkiri, kemenangan Jokowi dalam dua periode berkontribusi pada tingginya elektabilitas PDIP," katanya.
Menurut dia, elektabilitas PDIP itu mendekati perolehan suara fenomenal pada Pemilu Legislatif 1999. Sebagai partai penguasa, kata dia, PDIP menguasai sumber daya dan terkait erat dengan kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini.
"Jika dibuat clustering, PDIP menempati posisi papan atas bersama Gerindra (14,5 persen) dan Golkar (8,9 persen)," katanya.
Survei CPCS dilakukan pada 20-29 Februari 2020, dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei dilakukan secara acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Prabowo-Anies
Survei Y-Publica menyebutkan, elektabilitas PDIP masih berada di atas dan mengalahkan partai-partai lainnya, namun peta pemilihan calon presiden tampaknya tidak linear dengan pemilihan legislatif.
"Meskipun PDIP unggul, yakni mencapai 30,3 persen tetapi tokoh-tokoh yang berpeluang maju dalam pilpres masih rendah elektabilitasnya," kata Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu kemarin.
Menurut dia, stok kader PDIP memang cukup berlimpah, di antaranya Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan Puan Maharani yang masuk dalam 10 besar pilihan masyarakat.
Tetapi mereka masih jauh di bawah Prabowo (23,7 persen), Anies (14,7 persen), dan Sandiaga (10,3 persen). Elektabilitas kader PDIP paling tinggi Pranowo dan Risma. "Rata-rata mereka diuntungkan dengan posisi saat ini menjabat di kekuasaan, baik menteri maupun gubernur/walikota," kata Hartono.
Sandi dan AHY yang masih menuai investasi elektoral harus meraih jabatan serupa jika ingin tetap bertahan. Tokoh lain masih rendah elektabilitasnya di bawah 1 persen, sedangkan sisanya tidak tahu/tidak menjawab 17,6 persen.
• Vaksin Corona Ditemukan, Para Peneliti Cari Sukarelawan Untuk Disuntik COVID-19, Imbalannya Segini
Dengan elektabilitas yang masih sangat tinggi, Prabowo berpeluang untuk dicalonkan kembali pada Pilpres 2024. "Jika disimulasikan, pasangan Prabowo-Anies unggul jauh dengan dukungan publik mencapai 35,4 persen, sedangkan Prabowo-Puan yang mencerminkan keterwakilan PDIP hanya didukung sebesar 11,8 persen," kata Hartono.
Pasangan Prabowo-Puan bahkan masih kalah dari Prabowo-Sandi yang sebelumnya bertarung dalam Pilpres 2019 dengan tingkat dukungan mencapai 23,3 persen. "Ini menjadi tantangan serius bagi PDIP, mengingat kemungkinan Prabowo-Anies menjadi pasangan yang paling kuat dan tidak terkalahkan saat ini," kata Hartono.
Jika Prabowo tidak maju pada 2024, Anies berpeluang menjadi calon presiden yang diunggulkan. Pasangan nostalgia Pilkada DKI 2017 Anies-Sandi paling favorit dengan dukungan 28,8 persen, disusul Anies-RK (21,0 persen), dan Anies-AHY (9,8 persen). Alternatif lainnya adalah Sandi-RK (31,3 persen), Sandi-Erick (27,6 persen), dan Sandi-AHY (30,3 persen).
Simulasi lain dilakukan terhadap RK, dengan pasangan RK-Ganjar (22,3 persen), RK-Erick (14,8 persen), dan RK-AHY (9,3 persen). Lalu Ganjar-Sandi (20,3 persen), Ganjar-Erick (16,8 persen), dan Ganjar-RK (11,8 persen). "Nama Puan tidak muncul dalam simulasi pilpres tanpa Prabowo, menunjukkan rendahnya dukungan terhadap penerus dinasti politik PDIP," katanya.
Sebagai catatan, keseluruhan sebanyak 25 tokoh yang ditanyakan kepada responden sebagai capres. Dalam simulasi capres-cawapres, dipilih 5 nama sebagai capres unggulan berdasarkan opini yang berkembang pasca-Pemilu 2019. Masing-masing dipasangkan dengan sisa nama yang tersedia, menghasilkan tiga pasangan paling unggul dan sebagian sisanya tidak tahu/tidak menjawab.
Y-Publica melakukan survei nasional yang dilakukan pada 11-20 Februari 2020, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) di setiap dapil dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Tribun/ant)