Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Pemerintah Juga Prioritaskan Penanganan DBD, Muncul Sejak Banjir Awal 2020

Selain menangani virus corona, pemerintah Indonesia saat ini juga serius menangani kasus DBD di berbagai daerah.

Editor: Isvara Savitri
(TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO )
Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia memberikan sambutan usai diperkenalkan Presiden Joko Widodo sebagai staf khususnya di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Tugas yang diberikan Presiden pada stafsus milenialnya adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang sesuai dengan keahliannya masing-masing. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak hanya virus corona, pemerintah juga serius menangani demam berdarah dengue (DBD).

Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia

"Kasus demam berdarah sepanjang 2020 merupakan kejadian yang sampai saat ini terus ditangani oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dengan menggunakan sumber daya dari dinas kesehatan di setiap daerah," kata Angkie dalam keterangan tertulis, Kamis (12/3/2020).

Angkie menyebutkan, kasus demam berdarah mulai muncul sejak beberapa wilayah di Indonesia mengalami kebanjiran saat curah hujan tinggi.

Situasi ini berlangsung sejak awal tahun 2020.

Merujuk data dari Kementerian Kesehatan, ada 17.820 kasus demam berdarah di seluruh Indonesia, dan mengakibatkan 104 orang meninggal dunia.

"Angka ini lebih banyak daripada Covid-19. Oleh karena itu, selain serius dalam pencegahan mewabahnya corona virus yang merupakan bencana kesehatan global, serta mendapat status gawat darurat dari Badan Kesehatan Dunia, WHO, Pemerintah Indonesia juga memprioritaskan penanganan demam berdarah," kata dia.

Angkie menyebutkan, awalnya enam daerah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa.

Namun, saat ini tinggal satu daerah yang masih berstatus KLB, yaitu Kabupaten Sikka di Nusa Tenggara Timur.

Pemerintah terus memantau perkembangan terkait penanganan DBD yang saat ini dijalankan oleh dinas kesehatan di setiap daerah.

"Jika nantinya memerlukan respons khusus, maka pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan segera turun membantu penanganan," ucap Angkie.

Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 17.820 kasus penularan DBD di seluruh Indonesia.

Jumlah ini tercatat jauh lebih banyak jika dibandingkan kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia yang berjumlah 34 kasus hingga 11 Maret 2020.

Secara berurutan, ke-10 provinsi dengan penularan tertinggi tersebut adalah Lampung (3.423 kasus), NTT (2.711 kasus), Jawa Timur (1.761 kasus), dan Jawa Barat (1.420 kasus).

Disusul Jambi (703 kasus), Jawa Tengah (648 kasus), Riau (602 kasus), Sumatera Selatan (593 kasus), DKI Jakarta (583 kasus), dan NTB (558 kasus).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved