Penyebaran Virus Corona
4 Negara Yang Baru Konfirmasi Kasus Virus Corona Hari Ini, Rabu (11/3/2020)
Empat negara baru mengonfirmasi adanya kasus virus corona di negaranya hari ini Rabu 11 Maret 2020.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada 4 negara hari ini Rabu 11 Maret 2020 baru mengonfirmasi adanya virus corona.
Empat negara itu adalah Bolivia, Kongo, Jamaika dan Turki.
Info terbaru hingga hari ini, virus corona telah membunuh lebih dari 4.200 orang.
Berdasar update terbaru yang dilansir the wuhan virus, 119.209 orang dilaporkan telah terinfeksi virus corona.
Sementara secara global, 66.000 lebih pasien telah pulih dari Covid-19.
Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa informasi terkait kasus baru yang dikonfirmasi hari ini melalui berbagai sumber:
Bolivia
Untuk diketahui, Bolivia melaporkan dua kasus pertama virus corona.
Melansir Al Jazeera, terkait kasus baru yang dikonfirmasi, Menteri Kesehatan Boliviaa Anibal Cruz angkat bicara.
Ia mengumumkan dua kasus pertama virus corona di negara Amerika Selatan itu.
Kongo
Democratic Republic Congo (DRC) mengkonfirmasi kasus virus corona pertama.
Kementerian Kesehatan mengatakan, DRC atau Kongo telah mengkonfirmasi kasus pertama virus corona di ibu kota Kinshasa.
Pasien itu adalah warga negara Belgia, yang telah berada di negara itu selama beberapa hari.
Menteri Kesehatan Eteni Longondo mengatakan, menambahkan: "Dia dikarantina di rumah sakit,".
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan lalu mengeluarkan pernyataan kedua.
Pihak berwenang tersebut mengatakan pasien itu adalah warga negara Kongo, yang telah ditempatkan di karantina.
Jamaika
Jamaika mengkonfirmasi kasus pertama dari COVID-19.
Dalam konferensi pers hari ini Rabu (11/3/2020), Otoritas Kesehatan Jamaika mengatakan, kasus yang dikonfirmasi merupakan 'kasus impor'.
Pasien adalah wanita yang memegang kewarganegaraan ganda dan bepergian dari Inggris.
Melansir trinidadexpress, ia kembali ke Jamaika pada tanggal 4 Maret 2020, diperiksa saat semua penumpang, tiba di bandara.
Namun, Inggris tidak masuk dalam daftar negara yang dianggap berisiko tinggi.
Orang itu, yang datang ke Jamaika untuk menghadiri pemakaman, tidak memiliki gejala sampai beberapa hari kemudian.
Ia pergi menemui dokter dan diagnosis, dari hasil tes, konfirmasi terpapar virus corona.
Lebih jauh, warga Jamaika diberitahu bahwa tidak ada jaminan mengenai penyebaran virus.
Satu-satunya cara untuk mencegah kasus impor adalah dengan menutup pulau itu ke seluruh dunia.
"Tapi kita tidak bisa melakukan itu," kata Menteri Kesehatan Jamaika Christopher Tufton.
"Kita tidak bisa melarang orang Jamaika keluar dari Jamaika," tambahnya.
Sebagai bagian dari penyelidikan terhadap pasien COVID-19, wartawan diberitahu bahwa akan ada penyelidikan terhadap pergerakan/kontak dan situasi rumah orang tersebut.
Penyelidik akan menentukan peristiwa apa yang telah dihadiri orang tersebut.
Dan jika risikonya terbatas pada rumah, komunitas, atau beberapa komunitas.
Berdasarkan temuan itu, orang akan diidentifikasi dan dikarantina.
Orang COVID-19, digambarkan stabil dengan gejala ringan, diidentifikasi berada di perbatasan St Thomas dan St Andrew.
Orang-orang didesak untuk tidak panik, dan tidak mendiskriminasi mereka yang terkena virus.
Warga Jamaika juga diimbau untuk tidak melakukan perjalanan apabila tidak ada kepentingan yang mendesaak.
Pasien COVID-19 berada di ruang isolasi di Rumah Sakit Universitas di Kingston, Jamaika.
Turki
Turki mengkonfirmasi kasus virus corona pertama.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca buka suara soal kasus yang baru dikonfirmasi hari ini.
Fahrettin Koca mengatakan bahwa satu pasien pria didiagnosis dengan virus corona setelah melalui pengujian.
"Ini adalah kasus pertama dari virus korona di negara tersebut," katanya.
Koca mengatakan orang itu berada dalam ruang isolasi dan anggota keluarga pasien sedang diamati.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Satu Pasien di Indonesia Meninggal Dunia
Info Terkini. Ada satu pasien positif virus corona meninggal dunia hari ini Rabu 11 Maret 2020.
Pasien tersebut meninggal dunia tadi dini hari.
Dia adalah pasien Covid-19 kasus 25.
"Tadi malam pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan wabah virus Corona Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Yuri membeberkan bahwa pasien tersebut adalah perempuan 53 tahun. Ia adalah seorang warga negara asing.
Yuri menyebut pasien tersebut memang masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat.
Sebelum dinyatakan positif Corona, ada penyakit yang mendahului seperti diabetes, hipertensi dan paru obstruksi menahun.
Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan adanya tambahan delapan orang yang dinyatakan positif virus corona pada Selasa (10/3/2020).
Dengan demikian, hingga Selasa sore, ada 27 orang yang dinyatakan pasien positif Covid-19. Sebelumnya, hingga Senin kemarin, tercatat ada 19 orang yang dinyatakan positif virus corona.
"Dari hasil laboratorium yang kita dapatkan sampai dengan siang hari tadi dan berdasarkan hasil analisis bersama para ahli," ucap Yuri.
Dia kemudian menjelaskan, delapan orang pasien Covid-19 yang baru dinyatakan positif virus corona sebagai berikut:
Pasien 20 merupakan perempuan berusia 70 tahun. Dia merupakan bagian dari penelusuran atau tracing dari subklaster Jakarta.
Pasien 21 merupakan perempuan berusia 47 tahun. Dia juga didapatkan setelah dilakukan tracing dari subklaster Jakarta.
Kemudian, terdapat perempuan berusia 36 tahun yang merupakan pasien kasus 22. Diduga penularannya tidak terjadi di Indonesia.
"Ini imported case," ucap Yuri.
Selanjutnya, terdapat pasien 22, yaitu perempuan berusia 36 tahun. Dia juga disebut Yuri sebagai kasus impor.
Pasien 23, dia diketahui sebagai perempuan 73 tahun yang juga kasus impor.
"Imported case. Kondisinya saat ini sedang menggunakan ventilator karena faktor comorbid (penyakit yang menyertai) cukup banyak. Kondisi stabil," kata Yuri.
Selanjutnya, terdapat pasien 24 yang juga merupakan kasus impor. Dia adalah laki-laki berusia 46 tahun. Pasien 25 adalah perempuan 53 tahun, yang merupakan warga negara asing.
"Imported case, kondisi stabil," kata Yuri.
Berikutnya, terdapat pasien kasus 26 yang merupakan laki-laki berusia 46 tahun. Dia juga merupakan WNA dan tercatat sebagai kasus impor.
Setelah itu, tercatat pasien 27 yang merupakan laki-laki berusia 33 tahun.
Pasien 27 merupakan WNI dalam kondisi stabil. Namun, pemerintah belum mendapatkan kepastian dari klaster mana virus corona itu berasal.
"Kami menduga local transmission. Kami tracking, ini bukan impor, tidak jelas bagian dari klaster yang lain. Sementara belum (diketahui)," ujar Yuri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BREAKING NEWS: Satu Pasien Covid-19 di Indonesia Meninggal Dunia
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Empat Negara yang Kena Dampak Wabah Virus Corona Hari Ini, Turki hingga Jamaika
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: